Advokatnews | Batam, Kepulauan Riau – Proses yang tidak ribet menjadi salah satu alasan ISM (32), untuk mencoba mendapatkan pinjaman dana disaat keluarganya membutuhkan. Pemuda 32 tahun ini merupakan tulang punggung keluarga, dari ibu dan seorang adik perempuannya yang masih duduk dibangku sekolah pertama.
Awalnya ISM meminjam dari satu aplikasi Pinjaman Online (pinjol) pada Agustus 2021, ternyata di dalam aplikasi tersebut ada tujuh aplikasi serupa dengan berbeda nama. Dan tidak ada masalah sampai dana pinjaman cair.
Masalah muncul setelah tiga kali jatuh tempo, dimana ISm hanya mampu membayar perpanjangan pinjaman saja. ISM meminta penundaan pembayaran untuk jatuh tempo berikutnya. Namun pihak penagihan malah menanggapi cuek dan mulai berkata-kata kasar serta mengucapkan ancaman akan menyebarkan data dirinya.
“Kami akan sebarkan data pribadi saudara, atau mau kami mintakan ke semua daftar telepon anda untuk membantu membayar utang anda, seperti itulah isi pesan chat penagih itu”, ISM mulai memaparkan saat ditemui awak media advokat News. “Itukan sama saja mereka mau mempermalukan saya”, tambahnya.
“Dan benar, pada 17 September kemarin, saya dikabari bibi saya, kalau beliau ada dapat pesan wa dari nomor tidak dikenal, yang menyatakan saya berbuat tidak senonoh dengan istri orang, dan membawa lari uang orang juga, kan keluarga jadi syok mendapat berita seperti itu”, lanjut ISM.
Dari hari itu, tetangga yang mendapatkan pesan serupa seperti bibi saya, juga ada yang datang ke rumah, mereka kesal karena dikira saya yang memberikan nomor kontak mereka ke pinjol itu, padahal bukan seperti itu”, ISM terus memaparkan tekanan yang sedang ditanggungnya karena penyebaran data tidak benar tersebut.
“Saya gagal bayar, bukan melarikan uang orang, apalagi mengganggu istri orang”, ucapnya sedih.
“Saya dengan tetangga jadi tidak baik, bahkan sekarang ini saya dan keluarga dikucilkan”, tambahnya.
“Disini saya ingin menjelaskan, bahwa tidak ada nomor kontak teman atau rekan yang saya berikan ke pihak pinjol, tetapi di dalam aplikasi saat meminjam, memang ada instruksi untuk mengclik “setuju” accses phone saya. Nah disitulah ternyata pihak pinjol jadi bisa mendapatkan semua nomor kontak yang tersimpan di hp saya, dan lantas mereka pergunakan untuk keperluan menyebarkan berita bohong tentang saya, saat saya gagal bayar”, ISM menjabarkan.
“Saya sangat meminta maaf kepada teman dan rekan yang mendapatkan dan terganggu atas pesan tidak senonoh tersebut, bahkan atasan tempat saya bekerja baru tiga hari, pun tidak lepas dari pesan hoax tersebut”, sesal ISM.
ISM memaparkan semua tekanan dan kebingungannya, karena imbas pinjol tersebut. Dia mengaku tidak tau lagi harus meminta bantuan darimana sedangkan pihak pinjol terus melakukan tekanan (pesan wa ataupun telepon), tanpa mau menerima alasan atau kelonggaran waktu pembayaran.
“Sekarang ini saya juga sedang was-was dengan pekerjaan yang baru saya dapat setelah sebelumnya saya menganggur lebih kurang dua tahun. Saya takut kalau kalau saya kehilangan pekerjaan karena imbas masalah pinjol ini”, ucap ISM lagi menutup, dengan mata berkaca-kaca.
(Indri)