Oleh Achmad Ferdy Firmansyah
Saat menyambut pesta Demokrasi (Pemilukada) setiap kontestan punya berbagai cara meraih simpati masyarakat (Publik) saat berkampanye.
Tawaran program – program di semua sendi kehidupan masyarakat umum menjadi jualan yang memiliki daya magnet tingkat elektoral calon kepala daerah.
Masyarakat sebagai pemilih punya cara beraneka – ragam menyikapi derasnya arus janji politik yang di suguhkan masing-masing calon kepala daerah.
Menyikapi janji politik saat kampanye dari para Paslon oleh masyarakat seyogyanya mesti diapresiasi sebagai bentuk “Positif Thinking” terkecuali Janji Politik calon kepala daerah yang pernah menjabat tetapi terbukti berbohong (dusta) saat menduduki jabatan.
Masyarakat harus bisa membedakan Janji Politik para kontestan (Cakada) yang berpotensi ingkar di kemudian hari.
Calon kepala daerah yang sebelumnya pernah terpilih dengan Janji Politik nya apabila menjabat nanti tapi pernah tidak terealisasi atau ingkar maka patutlah masyarakat pertanyakan kredibilitas dan integritas calon kepala daerah tersebut. Tetapi sangat berbeda apabila Janji Politik yang di kemukakan oleh Calon Kepala Daerah yang belum pernah menjabat patut di “Apresiasi” selama itu berdampak positif terhadap kehidupan masyarakat (pemilih).
Terkait isu janji politik yang di suguhkan Cagub Erzaldi Roesman dan Cagub Hidayat Arsani pada Pilgub Babel memiliki perbedaan konteks potensial kebohongan sebab salah satu Paslon pernah menjabat kemudian menjadi wajar jika kalimat untuk “Tidak terjatuh dilubang yang sama “atau” cukup sekali” dialamat kan kepada Calon Gubernur yang pernah menjabat posisi Gubernur karena Janji Politik nya pernah di ingkari menurut masing-masing (sebagian) masyarakat.
Dan cara berpikir negatif yang dilontarkan oleh Tokoh Publik terhadap calon kepala daerah yang belum pernah menjabat hasil pemilihan itu merupakan bentuk kebodohan diri yang dipertontonkan kepada masyarakat. Justru sebaliknya sebagai Tokoh Publik haruslah menghimbau masyarakat untuk cerdas menentukan pemimpin/kepala daerah yang pernah berdusta atau tidak merealisasikan Janji Politiknya saat menjadi kepala daerah.
— 03 Oktober 2024 —
*✍🏼 Achmad Ferdy Firmansyah ✍🏼*