Pangkalpinang, advokatnews.com – Belum adanya solusi yang diberikan oleh dinas pendidikan propinsi Bangka Belitung terkait ada beberapa siswa yang belum terakomodir di sekolah SMA negeri di kota Pangkalpinang.
Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Terzalimi (ALMASTER) kembali lakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Senin (14/08/2023).
Aksi unjuk rasa damai yang dimulai dari pukul 09 pagi itu, dianggap belum mendapatkan solusi, maka para pengunjuk rasa menginap didepan teras kantor Dinas Pendidikan Provinsi Babel.
Sebelumnya Almaster pernah mengadukan permasalahan PPDB SMA ini ke Alexander Fransiskus anggota DPD RI dapil Babel.
Menanggapi keluhan Almaster, Alexander menyurati Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Surat yang dikirimkan Alexander ditanggapi oleh Kemendikbudristek dengan no surat 2072/C5/DM.00.02/2023 dengan perihal Tanggapan Permohonan Permintaan Kebijakan Dibukakan Satu Rombel SMAN 1 Pangkalpinang.
Setidaknya ada 5 poin isi surat yang dikirimkan oleh Kemendikbudristek diantaranya, Berkenan dengan permintaan untuk membuka satu Rombel di SMAN 1 Pangkalpinang dimungkinkan untuk dilakukan penambahan Rombel pada tahun ajaran 2023/2024 dengan mempertimbangkan dampak yang akan timbul.
Pada point ke 5 atau yang terakhir disebutkan, menjadi kewajiban bagi Dinas Pendidikan Provinsi Babel untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dapat mengakomodir calon peserta didik, sehingga Dinas Pendidikan Provinsi wajib melakukan penambahan daya tampung pada tahun ajaran 2024/2025 untuk menghindari terjadinya masalah yang sama diwaktu yang akan datang.
Menyikapi hal tersebut, salah satu tokoh pemuda Pangkalpinang (Bob) yang ikut bergabung bersama Almaster mengatakan, terkesan dinas pendidikan propinsi Babel menyepelekan surat dari Kemendikbudristek yang dengan jelas mengisyaratkan agar pihak Dinas Pendidikan Babel dapat menambah satu Rombel khususnya di SMAN 1 Pangkalpinang, ujarnya.
Bob juga mengatakan, Sekarang ini unjuk rasa yang dilakukan oleh Almaster sudah memasuki jilid ke 4, bahkan kali ini Almaster menginap di kantor Dinas Pendidikan Babel karena tak kunjung menemukan solusinya, imbuhnya.
Yang lebih ironisnya lagi pihak Dinas Pendidikan Provinsi Babel terkesan menyepelekan dan tidak mengindahkan surat Kemendikbudristek, bahkan dengan entengnya kepala dinas pendidikan Babel dihadapan para pengunjuk rasa mengatakan akan menyurati Kementerian untuk mempertanyakan isi surat tersebut, ucap Bob dengan kesal.
Sementara itu, M.Nasir salah satu koordinator Almaster dihadapan media ini mengatakan, seharusnya para anggota DPRD Babel malu atas situasi carut-marut PPDB SMA di provinsi Babel dan lebih parahnya lagi para anggota DPRD terkesan membiarkan persoalan ini tanpa ada usaha untuk menyelesaikannya, sebutnya.
Menginapnya kami di kantor Dinas Pendidikan Babel ini adalah ungkapan kekecewaan kami terhadap kemunduran dunia pendidikan di provinsi Babel ini, kata Nasir.
Terpantau oleh media hingga pukul 09.00 wib para pengunjuk rasa belum beranjak dari kantor Dinas Pendidikan Provinsi Babel, dengan santainya mereka tiduran di teras kantor Dinas Pendidikan dengan maksud menunggu pak Ervawi kepala dinas pendidikan yang hingga berita ini ditayangkan tak kunjung datang ke kantor @ Zen Adebi.