Home ARTIKEL Study Tour Masuk Dalam Kurikulum atau Bisnis di Lingkungan Sekolah ?

Study Tour Masuk Dalam Kurikulum atau Bisnis di Lingkungan Sekolah ?

0
Study Tour Masuk Dalam Kurikulum atau Bisnis di Lingkungan Sekolah ?
Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Advokatnews.com || Kota Bekasi – Sabtu, 12 Oktober 2024, Sejumlah kecelakaan lalu lintas terjadi ketika study tour. Banyaknya siswa yang menjadi korban sangat disayangkan. Sepanjang Mei 2024 terjadi kisah nahas, salah satu kasus kecelakaan study tour yang banyak menelan korban terjadi di Subang menimpa SMK Lingga Kencana, laka lantas yang terjadi pada 11 Mei 2024 lalu. Tentunya masyarakat sangat menyayangkan kejadian tersebut karena telah memakan 11 korban jiwa dari siswa yang harusnya masih bisa meneruskan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Pengamat Pendidikan mengatakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan pembelajaran berbasis proyek dalam kurikulum merdeka, menjadi salah satu tujuan dari kegiatan study tour. Akibat peristiwa tersebut, berbagai masukan untuk kegiatan study tour hadir. Sejumlah pemerintah daerah pun meminta kegiatan study tour dibatasi dengan dilakukan hanya di dalam kota.

Berbeda dengan apa yang akan dilaksanakan oleh SMPN 50 Kota Bekasi, yang mana akan merencanakan kegiatan tersebut dengan 2 pilihan tujuan yang berbeda, yakni ke Kuningan ataupun Sukabumi. Dengan dalih Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan pembelajaran berbasis proyek dalam kurikulum merdeka, “acara piknik” pun seolah dikemas dengan kata-kata yang begitu modern, sehingga terlihat sangat penting untuk dilaksanakan oleh semua murid. Komite sekolah pun diduga sarat akan kepentingan, dengan bekerjasama kepada pihak sekolah untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Pasalnya untuk melakukan kegiatan tersebut, peserta harus membayar sejumlah uang sehingga “terkadang” memberatkan wali murid. Padahal tidak semua wali murid mampu membayar uang untuk study tour tersebut.

Jika study tour itu merupakan kurikulum, seharusnya pihak sekolah dapat lebih bijak dalam mengelola administrasi, sehingga para orang tua tidak dibebani dengan kegiatan yang dianggap mendadak seperti study tour tersebut.(Dwi)

Facebooktwitterlinkedininstagramflickrfoursquaremail