Advokatnews,
Purwakarta – Dalam meninjau sejumlah titik di Waduk Jatiluhur, Minggu (18/8), Gubernur Jawa Barat (Jawa Barat) Ridwan Kamil memastikan bahwa objek wisata Kabupaten Purwakarta direvitalisasi pada 2019.
Menurut Emil, pengaturan mengenai Waduk Jatiluhur adalah komitmen untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi wisata. Harapannya, wajah Waduk Jatiluhur yang baru dapat menarik lebih banyak wisatawan dan menjadi objek wisata baru.
“Di masa depan, Jatilihur akan sibuk dan penuh dengan kegiatan positif. Provinsi Pariwisata Jawa Barat adalah komitmen saya, kami akan mengatur ulang dan menambahkan pariwisata baru di beberapa titik,” kata Emil.
Yang istimewa dari rencana revitalisasi, lanjut Emil, adalah membangun masjid terapung di tengah tangki yang dirancang olehnya. Wisatawan juga memiliki kesempatan untuk menenangkan diri di tengah tangki menggunakan perahu terlebih dahulu.
“Jadi, jika orang ingin berdoa, ada dua pilihan: berada di darat atau di air terlebih dahulu menggunakan perahu,” tambah Emil.
Bahkan di kawasan Pamundingan, yang masih di kawasan waduk Jatiluhur, hotel konsep terapung akan dibangun. Emil menjelaskan, hotel itu akan berdiri di atas pelampung besar tergantung pada kondisi permukaan air yang dijamin aman.
“Hotelnya, khas Jatiluhur, tidak di darat, tetapi di air dengan pelampung. Ketika permukaan air naik antara Januari dan Mei, itu (hotel) naik. menyusut atau selama musim kemarau, itu juga menjatuhkan masalah, (juga) dengan akses ke 20 menit dari area pintu masuk, “kata Emil.
Selain itu, kios pedagang juga akan dipindahkan ke area yang lebih baik. Relokasi pedagang ini tentu saja tidak akan merugikan para pedagang, tetapi akan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Tata letak tahap pertama Waduk Jatiluhur untuk sementara akan menggunakan properti milik Perum Jasa Tirta (PJT) II. Saat ini, seluruh proyek penataan area mengikuti proses desain teknis rinci (DED) dengan perkiraan anggaran Rp 20 hingga 30 miliar per poin. Manajemen zona juga telah disetujui dengan manajemen w
Waduk Jatiluhur.
“Pada tahap pertama, kita akan menggunakan lahan PJT II, dana sudah disiapkan dan konstruksi akan dimulai tahun ini,” kata Emil.
“Itu adalah bagian dari pembangunan sehingga setiap orang mendapat manfaat dari kebaikan daerah, bahwa warga menjadi pekerja dan memiliki kegiatan ekonomi, maka PAD Purwakarta juga bisa meningkat,” pungkasnya. (red/humjab)