Advokatnews | Tuba Barat Lampung- Pelaksanaan proyek peningkatan jalan serta Drainase di suku satu Tiyuh/Desa Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tubaba, diduga banyak sekali kejanggalan dalam pengerjaan proyek tersebut alias amburadul, pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana CV . Selvira Makmur dan konsultan pengawas CV.Cipta Pesona Consultant, dengan nomor kontrak :602.1/19/PSU/KTR-F/PPK/03/V.05/VII/2023, dengan anggaran, 552.591.963. sumber dana APBD Provinsi Lampung TA 2023.
Proyek peningkatan jalan serta Drainase di suku satu Tiyuh/Desa Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tubaba, yang berasal dari Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya,di duga banyak sekali kejanggalan dan amburadul pengerjaannya.
disinyalir mengarah kearah Korupsi dan merugikan keuangan negara. Jum’at (01-09-2023).
Kenapa tidak, dari hasil pantawan awak media di lapangan pekerjaan tersebut, terlihat banyak sekali kejanggalan pekerjaan tersebut, baik dari pemasangan Onderlagnya, lapennya serta Latasirnya, di duga kurang sesuai dengan speknya.
saat di temui di lokasi pekerjaan,pengawasnya mengatakan bahwa jalan tersebut panjang 398 meter dan lebar 2 meter setengah dan Drainase 25 meter, mereka hanya mengerjakan saja sesuai petunjuk yang punya.
“Kami hanya mengerjakan sesuai petunjuk dan arahan yang punya pekerjaan ini pak, yang punya kerjaan ini orang Kota Bumi,namanya pak Diki dan dia juga jarang datang ke sini pak, mungkin dia sibuk,”ungkap pak Parmin sebagai pengawas lapangan.
Karna dari pantawan awak media di duga pekerjaan tersebut kurang sesuai maka wartawan menanyakan kenapa cara pemasangan Onderlagh kok di pinggirnya nggak di gali dulu untuk lennya,maka pak Parmin menjawab,” Iya pak nanti kita kasih lennya pak dan itu juga ada yang dikasih pak,”ungkap pak Parmin..
Namun setelah awak media datang lagi ternyata pemasangan Onderlagh tersebut banyak yang tidak di len pinggirannya, sehingga pemadatannya kurang maksimal karna takut Onderlagh nya bergeser.
Bukan hanya itu aja, terlihat jelas bahwa pemasangan Lapennya juga terlalu tipis karena penggelaran lapennya volume batu 3,5 – 2,3 dan 1,2 nya terlalu tipis atau sedikit hamparannya, sehingga terjadi kurang volume ketebalannya, lapen sudah di pasang tapi Onderlaghnya masih keliatan semua, dan juga pemasangan lapennya asal-asalan, jangankan mau di lewatin mobil, di injek sama kaki aja hancur.
Karna paket itu peningkatan jalan dari onderlagh ke lapen terus latasir, hasil dari pantawan awak media di lapangan, terlihat juga dalam pengerjaan baik onderlagh lapen dan Latasirnya amburadul semua, lapen kata konsultan 3 cm tapi onderlaghnya masih keliatan, latasirnya di hamparin hanya 1,5 cm-2cm aja terlalu tipis,dan pada saat penggelaran latasir, ada konsultan pengawasnya namun dia tidak mau di konfirmasi, namun dia sempat mengatakan kalo latasir itu 3 cm namun nyatanya hamparannya aja 1,5 -2 cm aja.
Sangat di sqyangkan, Sampai berita ini di terbitkan, kontraktornya belum bisa di konfirmasi alasannya lagi sibuk.(kpl)