PRAY FOR AUDREY

Spread the love

Advokatnews.

Jakarta – Di tengah gemparnya kasus kekerasan terhadap audrey siswi smp, di aniaya oleh 12 siswi sma,kasus ini menjadi perbincangan cukup hangat di media sosial, bahkan hampir mengalahkan perbincangan kampanye para calon presiden.

Apabila kita melihat vidio yang beredar betapa kita marah,geram,kesal dan entah apalagi lainnya,bagaimana tidak karena adengan yg kita lihat dalam vidio tersebut sangatlah membuat hati kita menangis dan sedih.

BACA JUGA BERITA LENGKAPNYA: Tak Bermoral, Kemaluan Siswi SMP Dicolok Tangan Siswi SMA

Perilaku 12 orang siswi SMA tersebut merupakan cermin dari betapa bahayanya moral anak bangsa saat ini, moral generasi penerus bangsa berada pada ambang batas stadium empat,bagaimana tidak; sering kita melihat seakan-akan kekerasan sudah menjadi mainan sehari-hari.

Sudah begitu parahkah moral anak bangsa,tentu kita bertanya itu semua salah siapa,apakah salah anak-anak kita atau salah kita selaku pemimpin termasuk pemimpin negara,negara harus bertanggung jawab atas rusaknya moral anak bangsa.

Bukankah negara punya peranan penting dalam menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan b eradap melalui sekolah-sekolah,apakah pejabat terkit tidak pernah berfikir bagaimana cara agar moral anak bangsa seperti sedia
kala yang penuh tatakrama dan lembut.

Dimana kehadiran menteri pendidikan mewakili negara dalam menyusun program di sekolah-sekolah supaya anak negeri ini penuh dengan kelembutan tanpa ada rasa bengis dan pemarah,perbedaan adalah anugerah ilahi.

Atau para penyelenggara negara ini sibuk memikirkan pundi-pundi keuangan demi pribadi,kelompok atau golongannya sendiri,dan apakah menteri terkait hanya mengurus perihal yang dapat sumber keuangan saja.

Sudah saatnya kita mulai berfikir bagaimana menegakkan keadilan yang benar dan bertanggung jawab di negara ini,karena semua aspek timbul akibat penegakan hukum yang carut marut,yang kuat menekan yang lemah, yang punya kuasa semena-mena terhadap rakyat jelata, hentikan mempertontonkan ke brobrokan penegakan hukum di depan publik.

Saatnya kita hentikan pemikiran bahwa Hukum dapat di beli dengan uang, dan mari kita berantas para oknum penegak hukum  memper jual-belikan hukum.

Dan rasa keadilan, saatnya kita semua berfikir bahwa suatu saat nanti akan terjadi kepada anak cucu kita,ingat tuhan tidak pernah tidur.

Sehebat apapun kita mempermaikan hukum suatu saat tuhan akan meminta pertanggung jawaban kita semua, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Sudah waktunya pendidikan moral pancasila di hidupkan kembali di sekolah-sekolah,saatnya sekolah di berikan otoritas mendidik seperti sediakala, mendidik generasi bangsa dengan akidah akhlak yang benar merupakan tanggung jawab kita semua, khususnya para penyelenggara negara yang diberikan mandat oleh rakyat untuk membuat undang-undang.

Belajar dari kasus perkasus yang terjadi tentu kita miris melihatnya,bagaimana tidak; Hukum di jadikan ajang jual beli oleh para oknum penegak hukum itu sendiri,tentunya ini sudah menjadi rahasia umum,berhentilah kita berpura-pura tidak tahu padahal kita juga termasuk didalamnya.

Sehingga berpengaruh kepada moral anak bangsa,karena sudah tertanam di benaknya bahwa kalau banya uang hukum itu gampang dan dapat di beli dengan uang sehingga hukumannya rinagn bahkan tidak mendapat hukuman sama sekali karena orang tuanya tajir melintir atau orang tuanya punya kekuasaan.(Redaksi)