Penumpukan Sampah Di Pasar Inpers Aceh Selatan, Ini Tanggapan Kadis DLHK Aceh Selatan

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Advokatnews|Aceh Selatan-Sejak dua hari lalu tumpukan sampah yang membusuk di komplek pasar inpres Tapaktuan mengundang berbagai reaksi warga serta pengunjung pasar, tak hanya itu para pedagang terpaksa menjajakan dagangannya diantara tumpukan sampah tersebut.

Mulai dari pedagang, pengunjung hingga warganet menyayangkan hal tersebut, sejumlah pihak menganggap Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan tidak serius melakukan pengendalian sampah di kabupaten Aceh Selatan.

Menanggapi hal itu, Kadis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLHK) Aceh Selatan Mirjas Syahputra SSi mengatakan pihaknya akan segera menindak lanjuti keluhan warga di pasar inpres Tapaktuan.

“Kami segera memerintahkan Kabid persampahan dan pengawas lapangan agar segera melakukan pengecekan ke lapangan dan secepatnya menangani masalah kebersihan di lokasi pasar inpres ini,” katanya saat dikonfirmasi Advokatnews, Rabu (29/7/2020).

Lanjutnya, Kadis DLHK mengatakan dirinya akan memberikan sanksi tegas kepada petugas yang melalaikan tugas hingga menggantikannya jika mereka memang sengaja tidak melaksanakan tugas.

“Kalau nanti ditemukan ada petugas dari DLH yg tidak melaksanakan tugas dengan baik akan segera kita berhentikan dan kita ganti dengan petugas yang baru agar kebersihan dan pengelolaan sampah di lokasi pasar rakyat ini bisa tertangani,” tegasnya.

Mirjas mengatakan DLHK Aceh Selatan juga telah menempatkan dua unit kontainer sampah dilokasi pasar Inpres Tapaktuan, ia berharap agar pengunjung dan pedagang tidak lagi membuang sampah sembarangan.

“Kami ada menyediakan dua unit kontainer dilokasi pasar inpres, namun masyarakat kadang-kadang tidak mau buang ke dalam kontainer tapi diserakkan diluar disini perlu peningkatan kesadaran masyarakat dan warga pasar,” jelasnya

Sementara itu Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Drh Muhammad Yacob Sitompul saat dikonfirmasi mengatakan pengendalian sampah khususnya di Tapaktuan sudah dilakukan secara baik dan tersistem.

“Sebenarnya pengelolaan sampah sudah kami lakukan secara baik, namun masih saja kami mendapati petugas yang kerap tidak melaksanakan tugasnya, hal ini akan segera kami evaluasi dalam rapat kerja dinas nantinya,” ucapnya

Lebih lanjut menurut Yacob, banyaknya sampah yang berserakan di sekitar lokasi pasar inpres, selain tidak ditertibkan petugas juga masih banyaknya masyarakat yang menjalankan praktik buang sampah sembarangan, sehingga penumpukan sampah semakin tidak terkendali.

“Untuk itu, selain mengevaluasi petugas, kami juga mengimbau kepada warga Tapaktuan untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan ibukota, bagi yang belum berlangganan sampah agar dapat segera berlangganan dengan DLH, bagi yang sudah berlangganan segera lunasi iuran bulanannya untuk menambah pemasukan PAD kabupaten,” ucapnya.

Persoalan sampah dan kebersihan lingkungan adalah masalah yang sangat sensitif di tengah masyarakat apalagi dipemukiman padat penduduk, pasalnya sampah selain menimbulkan aroma busuk yang mengganggu kenyamanan juga dapat menggangu kesehatan warga, untuk itu selain pihak terkait masyarakat juga perlu menjaga dan mengelola kebersihan lingkungan, agar pola hidup sehat yang dianjurkan pemerintah ditengah Pandemi dapat tercapai, dan kita terhindar dari virus corona yang berbahaya”.Tuturnya

Seperti beritakan sebelumnya, Aroma busuk dan sampah berserakan, begitulah pemandangan saat memasuki pasar Inpres Tapaktuan pagi ini, Rabu (29/7/2020).

Pemandangan tumpukan sampah tersebut sangat kentara, mulai dari pintu masuk komplek pasar inpres hingga di dalam komplek pasar, terlihat sampah itu bertumpukan di depan para pedagang

Sampah-sampah organik itu telah membusuk dan menyeruakkan aromanya hingga menusuk hidung para pengunjung. Kondisi ini tentu saja menimbulkan beragam komentar dari masyarakat.

“Kutipan pajak kebersihan selalu kami setor, tapi sampah ini hanya ditumpuk-tumpuk saja, mau tidak mau kami harus jualan ditengah sampah, lalu kemana uang sampah itu,” kata salah seorang pedagang yang tidak mau namanya disebutkan.(ZF)

Facebooktwitterlinkedininstagramflickrfoursquaremail