advokatnews,
Jakarta – PDIP mengaku mendapat informasi soal indikasi kecurangan di Taiwan dan Malaysia. Informasi yang diterima PDIP, ada pejabat pemerintah Indonesia yang mengarahkan pemilih untuk memilih salah satu partai politik dan caleg tertentu.
“Saya dapat masukan, pejabat, baik di Taiwan maupun Malaysia, ada indikasi, di Taiwan tak ada hubungan diplomatik, yang ada Kantor Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia, itu mengarahkan ke calon tertentu. Apakah karena menterinya? Malaysia juga seperti itu,” kata politikus PDIP Masinton Pasaribu kepada wartawan di Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).
Namun Masinton tidak menyebut nama partai atau caleg yang dimaksud. Dia hanya memberi kisi-kisi bahwa ada anak dari duta besar yang menjadi caleg.
“Silakan teman-teman cek, duta besar punya anak nyalon di partai mana. Ini tidak boleh luput dari kita,” kata Masinton.
Anggota DPR RI itu menyebut pemilih di luar negeri memiliki suara cukup signifikan. Apalagi, Malaysia dan Taiwan menjadi dua negara dengan WN Indonesia terbanyak. Masinton sendiri merupakan caleg DPR Dapil II DKI Jakarta yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri.
“Itu dua negara penduduk kita terbesar. Itu mau (diarahkan) ke salah satu partai tertentu, caleg ya juga,” ujar Masinton.
Sebelumnya, KPU melakukan sosialisasi Pemilu 2019 kepada perwakilan negara asing. Sosialisasi pemilu ini dihadiri 170 duta besar negara asing.
Ketua KPU Arief Budiman menuturkan Indonesia akan menggelar pemilu terbesar dalam satu hari. Dia juga menyebut, dalam pemilihan, terdapat lebih dari 192 juta pemilih yang akan dilayani.
“Indonesia akan menggelar pemilu terbesar yang diselenggarakan dalam 1 hari, karena kita harus melayani 192.828.520 pemilih dalam 1 hari,” kata Arief di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta pusat, Selasa (2/4). (*/Int)