Orkestra Yang Dipentaskan Pondok Aspirasi Babel Mengalunkan Symphoni Menuju Babel Unggul Dan Berdaya Saing

Spread the love

Opini Oleh Muhamad Zen

ORKESTRA “Mau Dibawa Kemana Provinsi Kepulauan Bangka Belitung“  baru saja dipentaskan. Umpan daerah yang dilepaskan rektor UNIPER Suhardi, S.E, M.Sc, AK, CA, adalah passing berkelas yang agak sulit dibaca oleh kawan atau pun lawan. Tapi karena bukan sebagai pemain pengganti Ahmad Dani Virsal selaku Dirut PT. Timah dengan piawai mampu menerima umpan pendek dari pak rektor UNIPER dengan baik bahkan mampu menginterpretasikan nya hingga membuat permainan mulai hidup dan enak untuk dinikmati oleh penonton.

Letupan narasi dan celotehan usang yang hadir dan mengisi orkestra symphony “Mau Dibawa Kemanakah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung“ bukanlah hal yang diinginkan, walaupun banyak yang terpukau dengan indahnya alunan nada dan banyak juga yang terkesima dengan bait-bait narasinya.

Protes keras agen perubahan karena belum mendapatkan kesempatan bertanya menandakan mereka dan kita semua membutuhkan ruang singgah yang produktif.

Pondok Aspirasi bukan yang pertama tapi bisa jadi adalah yang terbaik. Dari undangan 300 orang peserta yang hadir hampir semuanya ingin bertanya dan ingin menyumbang saran dan pendapat, bahkan ada yang mengoreksi tema yang diusung. Dibawah komando H. Ir. Sukirman Tanjung, S.T, M.H, selaku ketua panita. Kegiatan ini telah melampaui ekspektasi publik setelah berhasil mematik rasa penasaran para peserta, tamu undangan serta narasumber untuk mewarnai kanvas Babel.

Goal yang akan dilahirkan oleh Pondok Aspirasi dari kegiatan ini bukanlah seperti dinamika yang berlangsung pada orkestra symphony “Mau Dibawa Kemanakah Provinsi Kepulauan Babel“, tapi jauh dari itu semua, Pondok Aspirasi Babel mengharapkan munculnya harmonisasi nada antara pemerintah daerah, APH dan masyarakat Bangka Belitung. Inilah kemudian yang menjadi alasan mengapa Pondok Aspirasi bukan yang pertama tapi yang terbaik di Babel.

Ketukan atau beat adalah faktor yang membuat orkestra symphony “Mau Dibawa Kemanakah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung“ yang berkualitas. Lalu apakah ketukan atau beat tersebut dalam kehidupan nyata kita saat ini? Ya .… kehendak masyarakat adalah ketukan dalam orkestra symphony tersebut. Inilah yang sesungguhnya diharapkan oleh Pondok Aspirasi hingga menggagas diskusi publik ini.

Pasti para peserta, tamu undangan serta narasumber akan terkejut dan tak mengira bahwa hadirnya kehendak masyarakat lah yang diinginkan dari diskusi tersebut. Pondok Aspirasi akan membuat anda – anda semakin terkejut lagi setelah semua tamu yang hadir mengetahui bahwa sesungguhnya mengembalikan hak daulat rakyat adalah muara dari diskusi ini.

Meminjam prolog dari ketua panitia yang mengatakan bahwa sebaik – baiknya kebijakan adalah memahami realitas sosio ekonomi di Babel telah memberi satiran buat penyelenggara pemerintah bahwa sesungguhnya kehendak masyarakat adalah landasan pembangunan yang sesungguhnya.

Perlu tangan-tangan yang dapat menuntun dan bukan tangan yang menuntut. Transfer kawasan hutan dari Sumsel ke Babel adalah awal masalah dalam kesetaraan dan kesempatan berusaha bagi masyarakat. Kehadiran korporasi di perkebunan sawit yang menindih IUP PT. Timah adalah tabrakan yang disengaja. Sementara gini rasio setiap hari semakin membesar dan tak bisa di bendung, pemberian HGU dalam waktu yang lama sebagai salah satu penyebab tumbuh suburnya gini rasio.

B40 atau bauran solar dengan 40% bahan bakar nabati berbasis minyak sawit akan mendongkrak harga sawit. Apakah petani mandiri yang menikmati nya? Ataukah pialang – pialang perkebunan lewat korporasinya yang akan menikmati B40 ?

…….
Selanjutnya kami Pondok Aspirasi mengajak pribadi – pribadi pandai, entitas – entitas super, para tokoh pemerhati dan penggiat serta diaspora yang lain untuk mendaki ketinggian pikiran dan menyelam sampai kedasar rasa untuk menemukan sebuah makna yang kemudian dapat kita kristalkan menjadi peta jalan untuk membawa provinsi Babel yang unggul dan berdaya saing.

Nantikan orkestra Pondok Aspirasi berikutnya di 6 Kabupaten lainnya.

#Salam Perjuangan#

Penulis Muhammad ZenAktivis Muda Bangka Belitung yang aktif diberbagai organisasi.
Ia memegang beberapa jabatan penting di berbagai lembaga diantaranya, LSM TOPAN RI, LMPI, Pondok Aspirasi Babel, Kompenssel, Karang Taruna dan Organisasi Pers PJID DPD Babel.

Selain itu Ia juga aktif dunia jurnalistik, pernah bekerja disejumlah media cetak maupun online.
Saat ini sebagai Pimpinan Redaksi media babelku.com dan kepala perwakilan media nasional Advokatnews.com.

Zen juga sering menulis berbagai opini, sesekali tulisan kelahiran lubuk besar 12 Mei 1980 ini juga berceloteh soal politik lokal dan kritik sosial.