Advokatnews, Lebak|Banten – Marlina Susilawati, (17) tahun warga asal Kampung Cipunaga, Desa Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak – Banten, salah satu siswi alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cihara Kecamatan Cihara berhasil lulus seleksi kuliah melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2020. Rasa syukur dan bahagia pun tengah dirasakan Marlina dan keluarga setelah melihat hasil pengumuman yang menyatakannya lulus. Jum’at, (10/07/2020).
Namun sayang, rasa bahagia dan bangga yang dirasakan Marlina, sontak hilang seketika, ketika hasil verifikasi data mengharuskan adanya pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) senilai Rp. 4.100.000. Rasa pesimis pun dirasakan Marlina dan kedua orang tuanya, lantaran kondisi orang tua Marlina diketahui selaku warga yang tidak mampu, melainkan seorang buruh nelayan dengan penghasilan yang tidak menentu.
Kendati demikian, rasa putus harapan pun menjadi bayang-bayang dibenak Marlina dan Keluarga, lantaran tak mungkin lagi dapat melanjutkan cita-cita mulia masadepannya.
Informasi tersebut pun terdengar sampai ke pihak Sekolah SMAN I Cihara, sehingga, salah satu guru SMAN I Cihara, Fuad Aminur Rahman selaku Kesiswaan Sekolah memutuskan untuk menemui pihak keluarga Marlina dikediamannya dengan maksud untuk membantu mencarikan solusi dari kesulitan yang tengah dialami marlina.
Marlan selaku orang tua Marlina menceritakan, ia mengaku turut merasakan bangga dengan prestasi yang diraih anaknya itu, meski ia berusaha ingin mewujudkan cita-cita anaknya untuk melangsukan pendidikan lebih tinggi namun ia tak bisa berharap banyak karena dengan kodisinya yang tidak mampu, apalagi, penghasilan yang didapatnya tidaklah menentu, ditambah saat ini baru saja mengalami dampak mewabahnya covid-19 selama beberapa bulan terakhir ini.
“rasanya untuk melanjutkan anak-anak saya kuliah dengan biaya UKT sebesar itu (Rp. 4.100.000/red) sepertinya tidak mungkin pak guru, abi mah jalmi teu gaduh, sigana bade mundur bae. (Saya itu orang ga punya, saya mau mundur saja)”
Marlan pun menuturkan, sekalipun harapannya ingin mewujudkan cita-cita anaknya sampai lanjut ke perguruan tinggi dan menjadi agar orang sukses, namun apalah daya, namun keadaan yang tak mampu tak dapat mewujudkannya.
“Penghasilan saya itu tidak menentu pak, namanya juga kerja sebagai buruh nelayan, kadang dapat, kadang tidak, bahkan kadang ga dapat sama sekali, dapat buat makan saja sudah alhamdulillah, bagaimana saya bisa membiayai untuk kuliah anak saya pak”. Tuturnya sambil menrunduk dengan mata berkaca-kaca dihadapan Fuad Aminur Rahman Kesiswaan Sekolah SMAN I Cihara itu”.
Mendengar yang apa yang dituturkan orang tua siswa tersebut, Fuad pun merasa teriris hatinya, namun, kepedulian Seorang guru terhadap siswi nya tetap memikirkan solusinya, hingga persoalan itu pun dirapatkan di sekolah.
Saat dikonfirmasi media, Fuad Aminur Rahman selaku Kesiswaan Sekolah SMAN I Cihara mengungkapkan, jika pihak sekolah sedang melakukan upaya guna membantu kesulitan yang dialami siswa/i tersebut demi bisa melanjutkan kuliahnya.
“Kami semua pihak guru-guru sudah berikhtiar mencari bantuan dana kesana-kemari, dengan tetap memberikan keyakinan dan harapan kepada mereka bahwa mereka pasti bisa meraih mimpinya untuk melanjutkan jenjang sekolah yang lebih tinggi, dan Alhamdulilah dari semua guru dan staf TU beserta Kepala Sekolah SMAN 1 CIHARA telah menyisihkan sedikit rejekinya untuk membantu siswa kami tersebut, semoga membantu dan bisa sedikit meringankan biaya mereka”. Tuturnya.
Masih ditempat yang sama, PLT Kepala sekolah SMAN 1 Cihara “Cahya Irawan Menambahkan” dirinya sangat mengapresiasi atas prestasi yang diraih siswinya tersebut, bahkan ia pun mengungkapkan rasa berterimaksihnya kepada seluruh jajaran dewan guru beserta staf TU dan kepada donatur yang sudah mau membantu meringankan beban yang dialami siswanya.
“Saya selaku kepala sekolah sangat bangga atas prestasi yang diraih siswa kami, kami sangat merasa bangga, dan saya ucapkan juga rasa terimakasih saya kepada seluruh jajaran dewan guru beserta staf tata usaha (TU) serta kepada para donatur atas suport dan bantuannya, semoga kebaikan semuanya di gantikan sama allah dengan berlipat ganda” imbuhnya.
Sementara, salahsatu pengajar honorer yang Notabenenya selaku Aktivis peduli pendidikan, Dede Heriansah, menanggapi hal tersebut, menurutnya hal ini ada momentum yang sangat luar biasa yang perlu diapresiasi dan dijadikan bahan pemikiran bagi Pemerintah baik pemkab Lebak Maupun pemprov Banten, karena, tidak sedikit siswa/i yang lulus SMA/SMK yang memiliki prestasi baik namun sayang ia tidak mendapatkan pendidikan kualiah gratis dengan mudah, sehingga banyak yang terputus untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi akibat ketebatasan biaya.
“Kami berharap pemerintah dapat memikirkan hal ini kedepannya, dengan memberikan solusi terhadap para siswa/i berprestasi di SMA/SMK untuk mendapatkan beasiswa ke jenjang lpendidikan yang lebih lanjut dengan mudah, agar dapat mencetak generasi yang berkualitas dan tentunya ini akan sangat berkaitan dengan Program Lebak Cerdas”. Tandasnya. (Na/Sumardi/red).