Advokstnews, Takalar | Sulawesi Selatan – Bupati Takalar H. Syamsari,S.Pt, MM kembali meraih penghargaan dari Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai DPMPTSP terbaik tahun 2020 dalam kategori Promosi dan Minat Investasi Sektor Penanaman Modal Asing Berbasis Kawasan.
Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi SulSel Bambang Kusmiarso dihadapan MenPAN RB, Gubernur Sulsel, Kapolda Sulsel, dan Kepala kantor Bank Indonesia. Berlangsung di Hotel Claro Makassar pada rapat koordinasi DPMPTS selama dua hari dari tanggal 14 – 15 Oktober 2020 dihadiri Bupati/Walikota se- Sulsel dan DPMPTSP Kab/Kota se-Sulsel yang diselenggarakan oleh DPMPTSP Provinsi Sulsel.
Gubernur Provinsi Sulsel dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini untuk perbaikan layanan perizinan dan non perizinan untuk kemudahan berusaha, mendorong terealisasinya investasi besar dan dapat bekerjasama dengan UMKM di Sulawesi Selatan.
Sementara itu, Bupati Takalar H. Syamsari usai menerima penghargaan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi atas kepercayaannya kepada Pemerintah Kabupaten Takalar sebagai Kabupaten terbaik dalam kategori Promosi dan Minat Investasi Sektor Penanaman Modal Asing Berbasis Kawasan.
“Penghargaan yang diraih ini berkat dukungan dari seluruh stakeholder terkait, terkhusus Gubernur. Kegiatan ini memberi semangat kepada kita semua untuk terus menerapkan manajemen yang baik dalam perizinan, sehingga izin usaha terproses cepat, mudah dan berkualitas. Birokrasi harus berbenah sehingga mampu menghadirkan budaya melayani, tidak ada lagi pelayanan perizinan yang berbelit-belit yang akan menjadi penghambat masuknya investasi, semua harus berubah, kalau bisa cepat kenapa mesti diperlambat,itulah harapan masyarakat.”ujar Bupati inovatif tersebut.
Alasan pemberian penghargaan ini karena Bupati dan pemerintah Kabupaten Takalar bersama PT. KBN dan Kemenperin mampu meloloskan Kawasan industri Takalar menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Kawasan ini telah diminati oleh investor asing terutama para pengusaha yang tergabung dalam industri recycling logam non Ferrous.
“Insya Allah, Jika kawasan ini sudah beroperasi maka kita optimis salah satu program strategis di RPJMD Takalar 2017-2022 yaitu penyerapan 10,000 tenaga kerja dapat terealisir” terang Syamsari. (Hms/Hef).