Juragan Beras di Bumi Subur Katingan Kuala di Rampok Maling Bersenjata Tajam

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Advokatnews, Katingan Kuala|Kalteng salah satu pengusaha alias juragan beras di Desa Bumi Subur, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng), di rampok kawanan maling bertopeng dan bersenjata tajam. Periatiwa itu terjadi sekira pukul 01:30 Wib dini hari jum’at (17/07). Akibat kejadian itu, pihak korban mengalami kerugian sekitar Rp. 200 juta lebih. Sabtu, (18/07/2020).

Diceritakan pihak Korban, peristiwa perampokan tersebut berawal dengan masuknya empat orang lelaki bertopeng yang masing-masing membawa senjata tajam berupa sebilah parang panjang kedalam rumah korban. Saat itu, korban yang bernama Turimin dan istrinya Jumiati (43) sudah tertidur lelap didalam kamarnya, sementara kedua anak gadisnya bernama Ernie (21) dan Radisti (12) tertidur diruang keluarga depan TV.

Disaat semua keluarga Turimin sedang mimpi indah, tiba-tiba Turimin dan istrinya ditodong dengan senjata tajam jenis parang panjang oleh dua orang yang menggunakan topeng. Secepat kilat kedua perampok tersebut membekap mulut Turimin dan istrinya dengan kain seraya mengancam agar keduanya jangan berteriak kalau ingin selamat.

Mendengar ancaman itu Turimin dan istrinya tidak melawan. Kemudian tangan Turimin dan istrinya diikat pakai kain sprai milik Turimin. Setelah itu mulut kedua pasangan suami isteri (Pasutri) ini juga dilakban agar tidak bisa berteriak. Sementara kedua perampok lainnya sudah berhasil menjinakan kedua anak gadis Turimin dan Jumiati.

Ketika sedang diikat, anak gadis Turimin yang bernama Radisti sempat berteriak minta tolong sebanyak tiga kali, namun karena perampok tersebut mengancam akan mencelakai korban, akhirnya kedua anak Turimin pun terdiam karena takut dengan ancaman perampok tersebut, sehingga kedua mulut gadis itu pun juga dilakban perampok.

Tumirin mengaku, dirinya diseret keruangan tengah oleh si perampok, sementara isterinya tetap dibiarkan didalam kamar dan kedua perampok itu memaksa isteri Tumirin agar menunjukan tempat penyimpanan uang dan emas milik korban.

Namun, walaupun diancam akan dibunuh, istri Turimin atau Jumiati tetap bungkam seribu bahasa. Sekitar satu jam para perampok itu mengobok-obok rumah Turimin dan akhirnya mereka berhasil mengambil uang sebesar Rp. 80juta serta melucuti emas yg dipakai istri Turimin berupa gelang emas seberat 1.5 ons, kalung 40 gram dan cincin 20 gram, yang semuanya emas 99.

Setelah berhasil melucuti perhiasan yang dipakai oleh Jumiati istri Turimin, para perampok itupun kembali melucuti perhiasan yang dipakai oleh kedua anak gadis Turimin berupa kalung emas. serta mengambil HP Anroid 4 unit, HP merek Oppo 2 unit, HP merek Siomi 1 unit dan HP merk Iphon 1 unit serta 3 slop rokok Surya dan 1 slop LA.

“Jumlah perampok yang berhasil masuk kerumah saya jumlahnya 4 orang, semuanya bersenjata parang panjang, dan para perampok tersebut berhasil masuk kerumah kami melewati jendela belakang rumah dengan cara mencongkel jendela”. Jelas Turimin yang terlihat masih dalam keadaan trauma saat ditemui awak media dikediamannya.

Selain itu, Jumiati istri Turimin juga menceritakan, bahwa para perampk itu sempat bertengkar gara-garanya Jumiati berhasil melepaskan ikatan tangannya, dan setelah salah satu perampok itu tahu bahwa tangan istri Turimin sudah tidak terikat lagi, dia memaki kawannya itu dengan berkata Bungul ikam ne ma ikat ja kada bisa, ujar salah satu perampok itu dalam keadaan marah.

“Setelah para perampok itu berhasil mendapatkan uang dan emas, salah satu dari perampok tersebut sempat berucap meminta maaf dengan berkata Saya kerja seperti ini karena saya butuh uang dan harap jangan lapor polisi. Kamu butuh selamat saya juga butuh selamat. Ucap salah satu dari kawanan perampok itu sambil melarikan diri”. Tandasnya.

Setelah kawanan perampok itu pergi 15 menit kemudian, Turimin berhasil melepaskan ikatan di tangannya dan kemudian Turimin melepas lakban dan ikatan di kakinya. Setelah itu Turimin melepaskan ikatan istri dan kedua anaknya.

Tak hanya itu, Tumirin juga menambahkan, menurut Tumirin, sebenarnha, ketika anaknya berteriak meminta tolong, tetangga depan rumahnya sempat mendengar, tetapi mereka tidak tahu darimana asal suara yang minta tolong tersebut. “Tadi pagi tetangga saya cerita,”ujar Tumirin.

Menurut Turimin dia tidak lapor polisi, melainkan hanya lapor kepada Kades, “Mungkin pak Kades yang melapor ke Polisi dan baru saja polisi dari Polsek Katingan Kuala datang kerumah dan olah TKP dan Polisi bilang bahwa kasus ini sudah ditangani mereka,” jelas Turimin.

Sementara Ketika kasus perampokan yang terjadi di Desa Bumi Makmur Kecamatan Katingan Kuala ini dikonfirmasikan kepada Kapolres katingan, AKBP. Andri Siswan Ansyah, SIK, MH., melalui Kasatreskrim, IPTU. Adhi Heriyanto, SH., beliau mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Kapolsek Katingan Kuala dan anggotanya langsung mendatangi lokasi TKP.

“Sampai saat ini pihak korban masih belum mau melaporkan kejadian ini kepada Polisi. Mungkin saja pak Turimin sudah mendapat ancaman agar jangan melapor kepada polisi,”jelas Kasatreskrim Polres Katingan, IPTU, Adhi Heriyanto, SH. Imbuhnya.

Akan tetapi lanjutnya, “walaupun kasus ini tidak dilaporkan korban kepada Polisi, pihak Polsek Katingan Kuala masih terus menyelidiki peristiwa perampokan didesa Bumi Subur tersebut”. Tutupnya. (Riduan/Dani/Red).

Facebooktwitterlinkedininstagramflickrfoursquaremail