Isme, Ketokohan Dan Kedaulatan

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Oleh Hafiz Hanif

———————-

“DALAM satu kesulitan sesungguhnya terdapat dua kemudahan”.

Keterkejutan, panik, bingung dan seolah hilang harapan terus menerpa hingga menyentuh ari – ari kehidupan masyarakat Bangka Belitung. Ya … turbulensi sosial yang terjadi akibat prahara sektor tambang telah melahirkan kesimpulan awal tentang kondisi Babel yang sebenarnya.

Mendaki gunung peradaban adalah sebuah keharusan dan bukan kewajiban. Membuat karya kecil dengan hati yang besar (semua kebijakan yang dibuat semata demi masyarakat Babel) telah dilakukan oleh Pondok Aspirasi Babel, label sebagai yang terbaik walau bukan yang pertama telah tersematkan. Dengan keberhasilan dalam mengorkestrasi birama atau ketukan kehendak masyarakat dalam diskusi publik “Mau dibawa kemana provinsi Bangka Belitung?” Pondok Aspirasi Babel sejatinya telah mematik serta memanggil kepedulian seluruh elemen masyarakat Babel untuk berbuat dan menemukan solusi moderat untuk menemukan peta jalan menuju Babel yang unggul dan berdaya saing.

Alhasil beragam reaksi pun bermunculan dan mencoba menawarkan solusi, dimulai dari RDP antara para Pj Bupati, Pj Gubernur dengan Komisi VII Senayan yang menawarkan relaksasi sebagai solusi. Ada juga sebagian entitas yang berusaha mencari kesempatan dalam kelonggaran dengan mencoba membuat gerakan kecil agar bisa dapat ambil bagian dalam sektor pertambangan, dan banyak lagi riak – riak kecil yang berusaha sampai ke muara persoalan ini bahkan ada penggiat atau aktivis dari sumbagsel ikut memainkan gendangnya dalam menyikapi prahara ini.

Masih adakah masyarakat Babel saat ini ?
Masih adakah tokoh Babel saat ini ?

Isme kedaerahan yang kuat sudah pasti memiliki pilar – pilar penyangga yang kuat pula. Para tokoh lah yang menjadi pilar – pilar isme tersebut, misalnya politisi yang berjuang untuk keadilan, aktivis yang mengadvokasi hak asasi manusia, atau pemimpin spiritual yang meneguhkan nilai-nilai moral akan berperan penting dalam membentuk identitas dan pandangan masyarakat suatu daerah.

Provinsi kepulauan Bangka Belitung saat ini sedang berada pada titik dimana tidak ada lagi seruan jujur dari sang tokoh atau yang dianggap tokoh. Kehilangan ini bagi masyarakat Babel tidak hanya meruntuhkan fondasi sosial dan politik, tetapi juga telah mematikan nilai tawar kedaerahan.

Mau dibawa kemanakah provinsi Bangka Belitung?

Kini letupan – letupan kecil yang merupakan cikal lahir kesatuan terus terjadi di Babel, mulai dari gerakan beberapa advokad yang mecoba ikut ambil bagian dalam menawarkan solusi walaupun mendapat penolakan dari beberapa orang yang dianggap sebagai tokoh namun akhirnya di terima dengan baik oleh Pondok Aspirasi Babel.
Diskusi hangat penuh semangat pecah di teras Pondok Aspirasi Babel, lewat wejangan ringan penuh makna ketua Pondok Aspirasi Babel, Sukirman Tanjung berpesan bahwa apapun yang akan kita kerjakan dan perjuangkan haruslah demi masyaraakt Babel seutuhnya. Selanjutnya Sukirman Tanjung mempersilahkan anggota Pondok Aspirasi Babel untuk mematik diskusi tersebut, lewat sambutan singkatnya Hafiz berpesan dan menitipkan semangat kepada seluruh yang hadir untuk supaya fokus membuat pondasi yang kuat yakni membesarkan isme kedaerahan terlebih dahulu. Kita jangan terjebak pada dinamika saat ini, kita harus akhiri penghianatan ini dengan memperbesar isme kedaerahan dalam upaya membuat masyarakat Babel berdaulat atas sumber daya alamnya.

Akhirnya setiap makna yang lahir dalam tiap letupan aksi di Babel saat ini adalah sebuah kekuatan yang masih tercerai, untuk itu pada kesempatan pertama kami jajaran pengurus Pondok Aspirasi Babel dengan kerendahan hati dan tangan terbuka menghimbau seraya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Babel untuk membuat komitmen bersama dalam menyikapi prahara ini. Mari kita gabungkan semua kekuatan yang kita miliki saat ini, mari kita tekan egosentris pribadi maupun kelompok demi lahirnya sebuah kekuatan bersama, karena dengan lahirnya komitmen bersama inilah akan lahir pula tokoh dan ketokahan itu. Komitmen itulah yang kemudian kita jadikan sebagai tokoh pemersatu Babel, dengan komitmen yang kuat yang nanti akan kita buat bukan saja dapat memperkuat isme kedaerahan Babel akan tertapi dapat juga kita jadikan sebagai anak panah dalam mencapai kedaulatan rakyat.

Masyarakat Babel harus berdaulat atas sumber daya alam yang ada. Babel harus punya nilai tawar yang tinggi. Babel harus jaya dan berdaya saing.

Salam perjuangan!! 

Facebooktwitterlinkedininstagramflickrfoursquaremail