Huzarni Rani: Radmida Dawam Di Non-job Oleh Walikota Pangkalpinang Diduga Panik Karena Popularitas Radmida Meroket

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Foto : Huzarni Rani. 

Pangkalpinang – advokatnews.com // Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil yang biasa disapa Molen saat ini tengah menjadi perhatian publik ketika dirinya dipanggil oleh KPK untuk klarifikasi harta kekayaan miliknya.

Diduga menghindari awak media, Molen sempat nyasar ketika hendak keluar dari gedung KPK.

Berbagai media nasional maupun lokal ramai menghiasi pemberitaan saat Molen dipanggil KPK. Hal ini terjadi buntut dari kelakuan istrinya yang gemar mengunggah foto barang mewah di media sosial.

Selama menjabat sebagai walikota Pangkalpinang Molen sering membuat kebijakan yang tidak populer bahkan kontroversi.

Diduga hubungan Molen dengan beberapa stafnya kurang harmonis sehingga sikapnya sering menjadi sorotan publik.

Huzarni Rani mantan birokrat yang juga pernah menjabat PJ Bupati Bangka Selatan ini ikut bersuara menyikapi tindakan Walikota Pangkalpinang yang menggeser Radmida Dawam dari posisi Staf Ahli menjadi Staf biasa, Rabu (24/05/2023).

Huzarni menganggap sikap yang ditunjukkan Molen adalah suatu sikap kekanak-kanakan dan tidak elegan dari seorang pemimpin.

Menurut Huzarni dengan di non-jobnya Radmida Dawam dari posisi sebagai Staf Ahli menjadi Staf biasa adalah bentuk ketakutan Molen terhadap Radmida Dawam yang nantinya akan menjadi pesaing dalam kontestasi Pilwako tahun 2024.

Justru sikap Molen ini akan menaikkan popularitas Radmida Dawam dimata masyarakat kota Pangkalpinang.
karena jelas masyarakat akan menilai ada penzoliman yang dilakukan Molen terhadap Radmida Dawam.

Radmida Dawam sebelumnya dicopot dari Sekda menjadi staf ahli dan merasa belum puas Molen mengunakan kewenangannya untuk kembali menggeser posisi Radmida Dawam dengan memberikannya bangku kosong menjadi Staf biasa, ini sudah benar benar luar biasa sebut, Huzarni Rani.

Disisa masa jabatannya sebagai walikota Pangkalpinang yang akan berakhir pada bulan November mendatang diduga walikota Pangkalpinang dengan kekuasaan dan kewenangan yang dimilikinya terus berupaya mematikan karir Radmida Dawam sebagai ASN.

Apa yang ditunjukkan oleh Molen sebagai walikota Pangkalpinang adalah suatu sikap yang arogan ditengah beredarnya video lucu dan sangat memalukan bagi masyarakat kota Pangkalpinang.

Walikota Pangkalpinang terkesan panik dan linglung tidak berani menjawab pertanyaan awak media saat Ia keluar dari gedung KPK setelah memenuhi undangan klarifikasi terhadap harta kekayaan miliknya.

Kepanikan Walikota Pangkalpinang menghadapi awak media berujung Molen di bully oleh awak media di depan gedung KPK.

Bagi masyarakat kota Pangkalpinang ini adalah suatu tontonan yang memalukan sekaligus menyedihkan karena harus melihat pemimpin kota Pangkalpinang di-bully habis habisan oleh wartawan, imbuh Huzarni.

Seharusnya kejadian di KPK menjadi introspeksi diri bagi seorang Molen, mungkin hal itu terjadi akibat dari seringnya menzolimi bawahannya yang tidak bersalah.

Namun lagi lagi Molen menunjukkan sikap yang tidak pantas dicontoh sebagai seorang pemimpin.

Bukannya introspeksi diri malah semakin menunjukkan sikap arogansinya dengan menggunakan kekuasaannya, ingat doa orang terzolimi akan di ijabah oleh Allah SWT, pungkas Huzarni mengingatkan @ Zen Adebi.

Facebooktwitterlinkedininstagramflickrfoursquaremail