Advokatnews|Aceh Selatan-Diduga melakukan tindakan pemungutan liar (pungli) dua oknum warga yang mengaku dari Organisasi Kepemudaan Pemuda Pancasila (PP) terhadap pedagang di pasar inpres Tapaktuan beberapa hari lalu.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah pedagang pasar inpres yang tak mau di sebut namanya itu kepada wartawan, pungli yang dilakukan oknum yang mengatasnamakan nama Pemuda Pancasila (PP) tersebut meresahkan para pedagang ditengah situasi Pandemi.
“Kita sangat prihatin, saat ini kondisi di pasar sepi pembeli dan di tengah pandemi Covid-19 ini ekonomi masyarakat serba sulit, seharusnya jangan lagi dibebankan lagi dengan kutipan tersebut,” ucapnya kepada Advokatnews.com di Tapaktuan, Senin (7/9/2020).
Ia menyebutkan bahwa dua oknum warga tersebut beberapa hari lalu melakukan pengutipan uang, tak hanya itu kedua oknum tersebut mengaku berasal dari organisasi Pemuda Pancasila.
“Mereka mengaku dari Pemuda Pancasila namun saat mengutip uang, mereka tidak memakai atribut organisasi tersebut,” ungkap sejumlah pedagang yang mau disebut identitasnya.
Menurutnya kutipan uang tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan Himpunan Pedagang Pasar Inpres Tapaktuan (HPPIT) yang selama ini mengelola pasar tersebut.
“Kami di sini ada juga organisasi HPPIT, yang mengelola pasar, jika ada kutipan biasanya HPPIT yang sampaikan dan jelas peruntukan kutipannya,” tandasnya.
Sementara itu ketua Ketua MPC PP Aceh Selatan, Yose Rizal Mouna saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon mengatakan pihaknya tidak mengarahkan anggota PP untuk melakukan kutipan kepada warga atau pedagang.
“Kami dari PP tidak mengarahkan anggota untuk mengutip uang kepada warga atau pedagang, namun demikian kami juga akan mengkroscek keluhan pedagang kepada anggota di bawah,” tutupnya