Minimnya Sosialisasi Ke Masyarakat Terkait Program Bantuan Hibah Sapi Dari Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Babel

Spread the love

Pangkalpinang, advokatnews.com — TERKADANG terjadinya tindakan yang merugikan keuangan negara atau daerah oleh oknum pejabat pemerintah disebabkan karena lemahnya kontrol sosial oleh masyarakat, hal ini di karenakan entitas yang melakukan perampokan uang rakyat sengaja untuk tidak mensosialisasikannya ke masyarakat luas.

Seperti halnya proyek hibah bantuan sapi sebanyak 480 ekor yang menggunakan anggaran belanja daerah provinsi Bangka Belitung tahun anggaran 2023 dari dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan provinsi Bangka Belitung yang diberikan kepada kelompok masyarakat petani peternak.

Semisal pak Paijo warga kelurahan Bukit Tani mengeluhkan tidak adanya sosialisasi oleh Dinas terkait tentang proyek hibah atau bantuan sapi. Belum lagi salah seorang peternak sapi di kelurahan Selindung Baru yang tidak mau namanya di sebutkan mengeluhkan hal yang sama saat tim media ini menemuinya di sela – sela kesibukannya beternak sapi.

“Ya pak kami tidak tahu bahwa ada program pemerintah berupa bantuan sapi kepada masyarakat, padahal jika saja ada sosialisasi dari aparat kelurahan atau dinas terkait tentang bantuan hibah sapi ini mungkin kami akan ikut mengajukan” kata dia.

Sementara itu, Himyar Arsani ketua Pondok Aspirasi Bangka Belitung menyayangkan bahwa kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terhadap adanya program bantuan sapi dari dinas Pertanian dan ketahanan pangan provinsi Babel.

Kakak dari Hidayat Arsani mantan Wakil Gubernur Babel ini mengatakan,
“Seharusnya idealnya memang penerima bantuan sapi tersebut sudah terlebih dahulu diusulkan di Musrenbang tingkat desa atau kelurahan yang dilanjutkan ke tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten/kota sehingga kelompok masyarakat yang mengusulkan bantuan hibah sapi dari dinas terkait memang benar-benar menghasilkan bantuan yang sangat di butuhkan para petani peternak, ujar Himyar Arsani yang biasa disapa bang Iim.

Foto : Himyar Arsani ketua Pondok Aspirasi Bangka Belitung

Kata bang Iim, setelah menerima bantuan tersebut para kelompok penerima harus memiliki aturan administrasi kelompok dan bersifat wajib untuk melaporkan perkembangan bantuan yang diberikan kepada pihak pemberi bantuan dan laporan yang didapat akan di cek dan dipantau oleh dinas terhadap perkembangan kelompok penerima bantuan tersebut.

Karena Sejatinya bantuan dari pemerintah ini diharapkan akan berkembang dan dapat digulirkan kepada kelompok lain yang belum menerima bantuan.

Kami dari pondok Aspirasi Babel bersama Almaster akan melakukan kunjungan dan pengecekkan langsung kepada para kelompok ternak yang menerima bantuan hibah sapi dari dinas Pertanian dan ketahanan pangan provinsi Babel, jelasnya.

Hal ini perlu kami lakukan sebagai bentuk kontrol sosial terhadap anggaran negara, kita berharap agar dana yang digelontorkan untuk pengadaan bantuan hibah sapi ini tepat sasaran, ungkap bang Iim.

Sesuai dengan data yang ditunjukkan oleh media ini kepada saya, bahwa patut diduga lemahnya pengawasan dari pihak terkait yang terlihat dari spesifikasi sapi – sapi yang disalurkan memiliki tinggi pundak yang bervariasi dari 106 – 117 cm, dan yang lebih mengenaskan ternyata ada sapi yang batang giginya belum tumbuh, pungkasnya.

Mendapati data – data ini pihak media akan segera melakukan konfirmasi ke Inspektorat Prov Babel terkait pengadaan hibah sapi tersebut @ Zen Adebi.