Advokatnews, Lebak Banten – Rencana pembangunan Bendungan Pasirkopo di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten akan berdampak positif bagi akselerasi kemajuan daerah, lantaran infrastruktur pendukung lainnya pun akan dibangun.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Ormas Badak Banten Buya Sujana Karis melalu pers releasi yang diterima wartawan (Senin, 1/3/2021.
Menurut Buya Sujana Karis, pembangunan Bendungan Pasirkopo akan menjadi ikon Kabupaten Lebak, khususnya bagi Kecamatan Leuwidamar yang pada zaman dulu sempat menjadi Ibu Kota Kabupaten Lebak.
“Ini akan menjadi titik tolak kemajuan Kecamatan Leuwidamar yang selama ini kurang diperhatikan pembangunannya,” kata Buya yang juga Tokoh Asli dari Leuwidamar.
Dudukung pun kembali disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat, Apih Hanapi, Juru bicara Aliansi Masyarakat Cerdas (AMC). Menurutnya, pembangunan bendungan ini akan berpengaruh positif bagi dunia pertanian, dimana ketersediaan air untuk sektor pertanian.
Masih kata Apih Hanapi, pertanian dan perikanan merupakan bidang usaha yang menjanjikan, meski sempat mengalami kemunduran tren bagi anak muda. Namun di jaman modern ini justru mulai dilirik anak muda untuk menjadi pengusaha di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan
“Bidang pertanian itu merupakan salah satu sektot unggulan di Kabupaten Lebak, bahkan susah sejalan dengan program Gubernur Banten, Wahidin Halim,” terang Hanapi.
Namun, lanjut Apih Hanapi, wilayah tersebut terkendala banjir saat musim hujan dan kekeringan di masa kemarau membuat pertanian menjadi tidak berjalan dengan baik.
“Maka dari itu butuh pembangunan bendungan sebagai upaya pengendalian banjir dan ketersediaan air di masa kemarau” tutup Apih Hanapi.
Dilansir dari Kompas.com, jika bendungan Pasirkopo terbangun, akan mampu menampung air sebanyak 165,6 juta meter kubik air, sehingga bisa mereduksi banjir 100 tahunan dengan penurunan debit puncak sebesar 81,64 persen, konservasi SDA, pariwisata, serta potensi hidropower PTLM sebesar 4,18 mega watt.
Bendungan Pasir Kopo sendiri masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 karena memiliki infrastruktur dengan nilai ekonomi tinggi. (Su).