Efek Domino Pandemi Covid-19 Pengangguran di Cianjur Diprediksi Semakin Tinggi

Facebooktwitterredditpinterestlinkedinmail

Advokatnews|Cianjur,28/08/2020

Pandemi Covid-19 ternyata memiliki imbas terhadap dunia kerja. Sebab, beberapa masyarakat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut berdampak pada tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Cianjur pada tahun 2020.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur secara sektoral terdapat 12.288 pada periode Januari-Juli 2020 pembuat AK1 atau kartu pencari kerja. Namun, pada Juli 2020 terhitung hanya sedikit yang membuat kartu AK1 yaitu 2.953.

Sementara pada tahun 2016 terdapat 28.014 pembuatan kartu AK1. Lalu, pada tahun 2017 meningkat menjadi 29.150. Kemudian, meningkat kembali di tahun 2018 menjadi 31.472 dan pada 2019 meningkat menjadi 34.063.

Kepala Bidang Penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Ricky Ardhi Hikmat mengatakan, angka pengangguran dihitung berdasarkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap akhir tahun.

“Sementara dari dinas adalah data sektoral yang dilihat dari jumlah pembuat kartu AK1 atau kartu pencari kerja,” ujarnya.

Tahun 2018, TPT di Cianjur berada di angka 10,12 persen. Kemudian, pada tahun 2019 menurun menjadi 9,72 persen. Dirinya pun memperkirakan tahun ini TPT di Cianjur akan tidak sesuai karena terdampak Covid-19.

“Kalau 2020 gak tahu, kayaknya acak-acakan karena kan ada pandemi. Ketika ada pandemi ini , roda perekonomian tidak berjalan sebagaimana mestinya. Banyak yang dirumahkan, jadi perusahaan tidak berproduksi dari bahan baku susah, penjualan susah. Masih untung dirumahkan, bukan di PHK ada juga yang mengundurkan diri,” ungkapnya.

Lanjutnya, setiap tahunnya banyak orang yang baru lulus sekolah dan masuk angkatan kerja, selain itu ditambah adanya angkatan kerja lama yang belum mendapatkan pekerjaan. Maka, diprediksi tingkat pengangguran terbuka di Cianjur akan meningkat tahun ini.

“Sedangkan lapangan pekerjaanya sampai kini kita susah cari loker baru. Artinya pengangguran diprediksikan kemungkinan akan meningkat lagi di tahun ini. Padahal kemarin sudah turun,” pungkasnya.

(Asep/Samsul)

Facebooktwitterlinkedininstagramflickrfoursquaremail