Advokadnews.com, Batam – Warga Cluster Amaryllis Tunas Regency berbondong-bondong datangi Kantor Pemasaran Tunas Regency Tanjung Uncang pada Senin 17/07/2023.
Warga tuntut adanya solusi dan perbaikan dalam pengkontribusian air yang sudah menjadi hak masyarakat. Sudah lebih kurang tiga tahun lamanya warga Cluster Amaryllis tidak pernah merasakan aliran air dalam kondisi normal mengalir dalam 24 jam. Air hanya akan mengalir dimalam hari dan mati pagi harinya.
Kondisi aliran air di perumahana Cluster Amaryllis semakin buruk dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Air sesekali menglir pada dini hari untuk beberapa jam, dan lebih sering tidak mengalir sama sekali.
Semua warga senada, mengatakan harus terganggu sampai dini hari untuk menampung air. Itu pun kalau airnya jalan, lebih sering warga semakin kecewa setelah sampai jam 3 dini hari air tetap tidak jalan.
“Kami membeli rumah tentu lengkap dengan fasilitas yang fundamental yaitu air dan listrik. Kami butuh solusi permanen dari kondisi ini. Cluster Amaryllis bukan perumahan sudsidi, jadi kami tidak mau solusi air subsidi.” Ucap Siregar, salah seorang warga Cluster Amaryllis.
“Jika pihak pengembang atau developer mengatakan semua jaringan perpipaan Cluster Amaryllis sudah sesuai, maka kami mau tau berapa debit air yang dialokasikan pengembang untuk warga Amaryllis,” tambahnya.
Seorang ibu juga mengutarakan kesedihannya harus membawa anaknya ke Mesjid untuk membasuh saat buang kotoran.
Sementara pihak developer saat duduk bersama warga menjelaskan. Bahwa untuk 3 perumahan yang ada di Tunas Regency pengembang sudah ajukan dari awal sebanyak 5 bar. Tetapi baik pihak ATB terdahulu dan Moya atau ABH saat ini, hanya mampu mensuply sebanyak 2 bar.
Dengan spontanitas atas dasar kebutuhan bersama, warga akan melakukan aksi yang sama ke Moya Batam bahkan ke BP Batam, sampai mendapatkan solusi, ucap warga.
(Indri)