Advokatnews || Jakarta – Komunitas Pencinta Kucing Sehati (KPKS) pada 08/05 2022 lakukan kegiatan pengobatan kucing liar lintas Jakarta Bogor, dan memberi makan mereka. Kali ini tidak saja bersama Radhiyan Pet Care tetapi juga menggandeng merk pakan kucing Meo dan Maxlife.
“Bahwa street feeding ini hanyalah sebuah tools atau perangkat pelengkap upaya-upaya KPKS dalam menjalankan edukasi sebagaimana visi misi ; menyayangi hewan (terutama kucing) sebagai sesama mahkluk Tuhan sesuai dengan porsinya”, Frizca Suhanda (emak Basten) mengawali obrolan santai dengan awak media ini.
Agenda ini menjadi pilihan strategi KPKS untuk dapat mentransformasikan semua informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan aktifitas kepenyayangan hewan yang hari ini makin marak dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kalau mau jujur bapak Animal Lovers itu Nabi Nuh, yang jauh sebelumnya sudah memikirkan bagaimana hewan musti turut dalam episode penyelamatan banjir bandang dunia yg dikisahkan dalam Kitab-Kitab Suci, yang selanjutnya dalam filsafat-filsafat lama diabadikan dalam tindakan yang terekam dengan ungkapan “jika tidak mampu memberi makan orang lain, minimal jika ada kucing lapar kita harua mau berbagi dan memberi sedikit makanan kita sebagai wujud syukur sesama mahkluk Tuhan”, Frizca berbagi sejarah.
Fenomena dan gerakan positif ini lahir sejak adanya upaya menegaskan akan pentingnya menyayangi hewan sebagai sesama mahkluk Tuhan dengan berbagai macam latar belakang motifnya. Mulai dari motif ekonomi, politik, sosial, budaya dan lainnya.
Emak Basten menegaskan, KPKS dalam hal ini berusaha konsisten untuk mendudukkan realitas aktifitas (gerakan) ini cukup sesuai porsinya, yakni semata mendudukkan kucing sebagai mahkluk Tuhan yang memiliki hak untuk disayangi dan menegaskan kewajiban kita sebagai manusia yang sebenarnya memiliki kewajiban melekat untuk menjaga mereka.
“Semoga kemajuan-kemajuan dalam aktifitas ini menjadi gerakan positif yang proporsional. Dan tentu gagasan edukasi KPKS ini diharapkan dapat menyentuh semua lini masyarakat melalui bahasa ucap semua media, gerakan maupun tatap muka secara langsung dengan masyarakat umum di manapun berada”, harap ibu berhijab ini menutup. (Indri/SG)