Raja Ampat,advokatnews-Ambruknya bangunan kantor Satuan polisi air (Satpol air) Polres Raja Ampat,Polda Papua Barat,di Jalan Logbon,Kelurahan Sapordanco,Waisai,Raja Ampat,Papua Barat,pada Minggu (1/3/2020) malam,diduga akibat tiang pondasi bangunan berdiri di atas tanah berlumpur yang labil.
Hal itu disampaikan,Kapolres Raja Ampat, AKBP. Andre Julius William Manuputty,SIK kepada advokatnews,di Mapolres Raja Ampat,Waisai,Raja Ampat,Selasa (3/3/2020) sore.
Dijelaskan,kejadian minggu malam,saat itu pihaknya (Polres Raja Ampat Red) sedang melakukan Patroli,dan melihat bangunan kantor Satpol air turun,dan ambruk.”Kemudian keesokan harinya, Satreskrim ke Tempat Kejadian Perkara (TKP),guna melakukan olah TKP,”ujar Kapolres.
Menurutnya,kantor Satpol air Polres Raja Ampat dibangun,pada Juli 2019 bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp,2 miliar lebih.”Yang ditunjuk selaku pihak ketiga (rekanan) untuk pembangunan kantor Satpol air,yaitu PT.Jaya Putra Papua,”terang Kapolres.
Saat ditanya,apakah ada indikas tidak kokoh karena tak sesuai spesifikasi dalam pembangunan kantor Satpol air Polres Raja Ampat yang belum sempat ditempati,kenyataannya ambruk.
Untuk itu,Kapolres mengungkapkan,bahwa ambruknya bangunan kantor Satpol air,untuk sementara diduga karena faktor alam.”Saat ini masih dalam proses penyelidikan,kami telah memanggli,dan memeriksa kontraktor,konsultan dan pihak terkait lainnya,guna dimintai keterangan. Namun,kontraktor siap bertanggungjawab membangun kembali kantor tersebut,dilokasi yang sama,”bebernya.
Lanjut Kapolres,saat ini Kepala Biro Logistik Polda Papua Barat,Kombes Pol. Sudaryono dan jajarannya sudah tiba,Senin (2/3/2020),”Untuk melihat langsung kondisi bangunan kantor Satpol air Polres Raja Ampat,”tandasnya.(Zainal).