Advokatnews|Katingan Kuala, Kalteng – Turimin (44) juragan beras didesa Bumi Subur, kecamatan Katingan Kuala, kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada hari Jum’at (17/7) dirampok oleh Empat orang lelaki yang menggunakan topeng dan bersenjata tajam. Akibat peristiwa yang terjadi pada pukul 01.30 wib tersebut korban menderita kerugian sekitar Rp200 jutaan lebih.
Adapun barang-barang berharga yang berhasil dirampas oleh para perampok yang semuanya memegang senjata tajam tersebut berupa uang tunai sebesar Rp80juta, Gelang Emas seberat 1,5 Ons, Kalung40 gram, cincin 20 gram semuanya Emas 99. HP Android merk Oppo4 unit, 1 unit HP merk Siomi, 1 unit HP merk Iphon, 3 slop rokok merk Surya dan 1 slop merk LA. Setelah berhasil menyikat benda-benda berharga tersebut keempat perampok itu langsung melarikan diri dikegelapan bumi desa Subur Makmur.
Kronologis peristiwa perampokan tersebut diawal dengan masuknya empat lelaki bertopeng yang masing-masing mempersenjatai diri dengan sebilah parang panjang kedalam rumah Turimin sekeluarga. Saat itu Turimin dan istrinya Jumiati (43) sudah tertidur lelap didalam kamarnya, sementara kedua anak gadisnya bernama Ernie (21) dan Radisti (12) tertidur diruang keluarga depan TV.
Disaat semua keluarga Turimin sedang mimpi indah, tiba-tiba Turimin dan istrinya ditodong dengan senjata tajam jenis parang panjang oleh 2 orang yang menggunakan topeng. Secepat kilat kedua perampok tersebut membekap mulut Turimin dan istrinya pakai kain seraya mengancam agar keduanya jangan berteriak kalau ingin selamat. Mendengar ancaman itu Turimin dan istrinya tidak melawan. Kemudian tangan Turimin dan istrinya diikat pakai kain sprai milik Turimin. Setelah itu mulut kiedua pasutri ini dilakban agar tidak bisa berteriak. Sementara kedua perampok lainnya sudah berhasil menjinakan kedua anak gadis Turimin dan Jumiati. Ketika sedang diikat, anak gadis Turimin yang bernama Radisti sempat berteriak minta tolong sebanyak tiga kali, namun karena kedua perampok tersebut mengancam akan mencelakai korban, akhirnya kedua anak gadis Turimin itupun jadi diam. Setelah kedua korban tersebut terdiam, seketika itu juga mulut kedua anak Turimin itupun di lakban juga.
Menurut Turimin yang ditemui dirumahnya desa Bumi Subur pada hari Jum’at, Turimin kemudian diseret keruang tengah sementara istrinnya tetap dibiarkan didalam kamar dan kedua perampok itu memaksa istri Turimin agar menunjukkan tempat penyimpanan uang dan emas. Namun walaupun diancam akan dibunuh, istri Turimin atau Jumiati tetap bungkam seribu bahasa. Sekitar satu jam para perampok itu mengobok-obok rumah Turimin dan akhirnya mereka berhasil mengambil uang sebesar Rp80juta serta melucuti emas yg dipakai istri Turimin berupa gelang emas seberat 1.5 ons, kalung 40gram dan cincin20 gram semuanya emas 99.
Setelah berhasil melucuti perhiasan yang dipakai oleh Jumiati istri Turimin, para perampok itupun kembali melucuti perhiasan yang dipakai oleh kedua anak gadis Turimin berupa kalung emas. serta mengambil HP Anroid 4 unit, HP merek Oppo 2 unit, HP merek Siomi 1 unit dan HP merk Iphon 1 unit serta 3 slop rokok Surya dan 1 slop LA. “Jumlah perampok yang berhasil masuk kerumah saya jumlahnya 4 orang, semuanya bersenjata parang panjang,”jelas Turimin yang terlihat masih dalam keadaan trauma.
Menurut Turimin, para perampok tersebut berhasil masuk kerumah Turimin melewati jendela belakang rumah dengan cara mencongkel jendela. Jumiati istri Turimin menceritakan bahwa para perampk itu sempat bertengkar gara-garanya Jumiati berhasil melepaskan ikatan tangannya, dan setelah salah satu perampok itu tahu bahwa tangan istri Turimin sudah tidak terikat lagi, dia memaki kawannya itu dengan berkata “Bungul ikam ne ma ikat ja kada bisa,” ujar salah satu perampok itu dalam keadaan marah.
Jumiati juga menceritakan bahwa setelah para perampok itu berhasil mendapatkan uang dan emas, salah satu dari perampok tersebut sempat berucap meminta maaf dengan berkata “Saya kerja seperti ini karena saya butuh uang dan harap jangan lapor polisi. Kamu butuh selamat saya juga butuh selamat.”ucap salah satu dari kawanan perampok itu sambil melarikan diri.
Setelah kawanan perampok itu pergi 15 menit kemudian, Turimin berhasil melepaskan ikatan di tangannya dan kemudian Turimin melepas lakban dan ikatan di kakinya. Setelah itu Turimin melepaskan ikatan istri dan kedua anaknya
Menurut Turimin sebenarnya begitu anaknya berteriak minta tolong, tetangga depan rumahnya sempat mendengar, tetapi mereka tidak tahu darimana asal suara yang minta tolong tersebut. “Tadi pagi tetangga saya cerita,”ujar Turimin.
Menurut Turimin dia tidak lapor polisi, Turimin hanya lapor kepada Kades “Mungkin pak Kades yang melapor ke Polisi dan baru saja polisi dari Polsek Katingan Kuala datang kerumah dan olah TKP dan Polisi bilang bahwa kasus ini sudah ditangani mereka,”jelas Turimin.
Ketika kasus perampokan yang terjadi didesa Bumi Makmur kecamatan Katingan Kuala ini dikonfirmasikan kepada Kapolres katingan, AKBP. Andri Siswan Ansyah, SIK, MH., melalui Kasatreskrim, IPTU. Adhi Heriyanto, SH., beliau mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Kapolsek Katingan Kuala dan anggotanya langsung mendatangi lokasi TKP.
“Sampai saat ini pihak korban masih belum mau melaporkan kejadian ini kepada Polisi. Mungkin saja pak Turimin sudah mendapat ancaman agar jangan melapor kepada polisi,”jelas Kasatreskrim Polres Katingan, IPTU, Adhi Heriyanto, SH., Tetapi walaupun kasus ini tidak dilaporkan korban kepada Polisi, pihak Polsek Katingan Kuala masih terus menyelidiki peristiwa perampokan didesa Bumi Subur tersebut. (Riduan / Dani).