Advokatnews, Gowa Il | Sulawesi Selatan- Kegaduhan yang dialami pihak pengguna Jasaa Bank Rakyat Indonesi (BRI) Dg Radja, ia pernah membuka taungan di BRI Cabang Kabupaten Gowa Sungguminasa beberapa bulan terakhir, Awalnya berjalan lanccar tanpa ada kendala sehingga ia merasa ATM milik pribadinya Aman aman saja, Senin (23/08/2021).
Tepat Pada Tanggal 19/08/2021 hari jum’at ia menyetor saldo sekitar 14 juta melalui transferan rekening tabungan istrinya ke rekening dg Radja. Dengan mengirim Bukti transferan kepada sang suami dg radja, jelang berapa menit kemudian handpone dg radja berdering dengan nada Sms Bangking, bertanda transferan telah masuk setelah dicek SMS Bangkingnya terlihat bahwa nilai transferan sekitar 14 .000,000 (Empat belas Juta Rupiah) sekitar pukul 04.00 sore,
Dengan senang hati dg Radja ke ATM BRI didepan Balai Diklat PLN Mawang jl. Poros Malino, dan melakukan penarikan sekitar 2.000,000.(Dua juta rupiah) karena ia sudah melihat kalau jumlah saldo tertera di Atm dg radja sekitar 14.400 ,000,000 (Empat Belas Juta Empat Ratus lebih) setelah di tarik Rp. 2.000,000 (dua juta rupiah) jadi jumlah Saldo ditabungan BRI masih ada sekitar Rp. 12.300,000 (dua belas juta tiga ratus lebih) Pada hari Sabtu tanggal 21/8 ,Dg radja belanja ke Toko agung di jl. samratulangi sekitar pukul 07.00 pagi.
Setelah melakukan belanja dg radja ingin membayar di Kasir melakukan transaksi gesek, karena belanjaanya sekitar 500,000 ribu lebih (lima ratus ribu rupiah) tapi setelah melakukan pemayaran melalui gesek setelah proses transsaksi pertama pihak kasir memerintahkan memasukan pin namun selalu mengatakan “No Signal ” Beraarti bertanda gagal pihak kasir mencoba memgulanginya lagi namun jawaban selalu sama No Signal jadi dengan berfikir mungkin jaringan, dan pihak karyawan agung mengarahkan penarikan tunai ke ATM, inisiatif dg radja ia berpindah ke Alfamart didekat toko agung yang memiliki mesin ATM bank Mandiri, namun setelah dg Radja terus mencoba memasukan kartunya di mesin ATM mandiri dan mencoba menarik Rp. 1.000.000 (Satu juta) Rupiah namun gagal, terus korban coba melakukan ke dua kalinya tetap gagal, ia bertanya pada karyawan Alfa Mart ia mengarahkan pindah Atm ke ATM BRI langsung saja yang juga tidak jauh dari Alfa mart berdekatan Lampu Merah perempatan sebelah kiri.
Korban melakukan transaksi lagi Namun tetap gagal, pas setela mencoba melakukan cek Saldo, saldo tersebut berkurang sisa Rp. 8.000,000 (Delapan Juta Rupiah) korban langsung merasa kaget dan heran kenapa bisa padahal saya tidak pernah melakukan transaksi melalui pembayaran atau tarik tunai, setelah Korban mencoba menarik saldo untuk membayar belanjaaanya di toko Agung sekitar Rp. 1.000,000 (satu juta rupiah) namun tetap gagal yang muncul hanya pemberitahuan masukan tanggal lahir setelah korban mengikuti arahan lanjut muncul arahan untuk mengganti Pin Baru setelah itu korban melakulan perubahan pin, setelah berhasil mengganti Nomor Pin Atm nya berhasil korban melakukan pemgecekan jumlah saldo masih tetap berkurang.
Pada malam minggu Tanggal 20/8 saldo yang tertera tetap Rp. 8.000,000 delapan juta rupiah, dan tidak pernah melaukan trnassaksi lagi, keesokan harinya Minggu, 21/8 ia mencoba mengecek dan ingin menarik semua uang yang ada di ATM milik korban karena ia sudah terauma setiba di Atm Mawang depan Pln Gowa, Saldo lagi berkurang 3.100,0000 (tiga juta seratus ribu rupiah lebih yang terkuras).
Sy juga langsung heran dan kaget sudah dua kali dalam dua hari berturut turut saldo di Atm sy terkuras tanpa kemana arahnya.
Sepulang kerumah korban mengecek Sms bangkingnya, laporannya masuk bahwa ia sudah melakukan transfer kerekening Giro dengan Nomor 507901000010998,dengan jumlah rekening yang hilang di Atm sekitar tiga juta seratus lebih. Padahala Korban tidak mengenal sama sekali nomor rekening tersebut dan tidak pernah melakukan transfer ke Bank Lain, maka dari itu Pihak Korban rencana pada hari senin akan menelusuri dan meminta pertanggungjawaban ke pihak BRI,kesalnya kepada media ini, Minggu, (21/8).setelah upaya lain ditempuh ia mencoba melakukan berapa kali cek mutasi kehilangan pertama tidak terbaca namun kehilangan kedua terbaca di struk padahal ia tidak pernah melakukan transfer kepada orang lain.
Jadi total uang yang hilang sekitar Rp. 6.000,000 (enam juta rupiah) selama dua hari.
(HEFRAWANSYAH)