Advokatnews, Banda Aceh – Gempa bumi mengguncang wilayah Banda Aceh, Rabu (15/4/2020). Gempa diketahui terjadi sekitar pukul 02.36 WIB subuh dengan kekuatannya 5,0 skala richter (magnitudo).

Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M=5,0.

“Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.55 LU dan 95.95 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 kilometer BaratDaya Meulaboh-Aceh Barat pada kedalaman 41 kilometer,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Djati menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault),” katanya.

Guncangan gempabumi ini, dirasakan di daerah Banda Aceh II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) dan hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga hari ini pukul 03.10 WIB, monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” ungkapnya. (***Red)

Pihaknya pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tambah Djati.