Advokatnews || Katingan, Kalimantan Tengah – Sungguh malang nasib yang dialami inisial WHY (24), seorang gadis yang memiliki keterbelakangan mental yang merupakan anak dari pasangan suami istri Tukiman (62) dan Sukarti (55) warga desa Subur Indah jalur 6 RT 06 RW 02 kecamatan Katingan Kuala kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Anak ketiga dari empat bersaudara yang masih lajang ini tiba-tiba sudah hamil enam bulan tanpa diketahui siapa dari dua lelaki yang ditunjuk korban yang harus bertanggungjawab.
Menurut Sukarti yang ditemui dirumahnya mengatakan bahwa anaknya diketahui sudah hamil dari adik korban bernama Anna (18) yang setiap hari memandikan korban. Anna adik korban yang biasanya memandikan kakaknya ini merasa curiga dengan kondiisi tubuh kakaknya tersebut, karena sudah 4 bulan ini kakaknya itu tidak pernah haid atau datang bulan.
“Biasanya korban datang haid bersama dengan jadwal tamu bulanan adiknya itu. Yang lebih menyolok ada perubahan pada tubuhnya, perutnya membesar dan susunya juga ikut membesar,” ungkap Sukarti. Kamis, (20/05/2021).
Untuk memastikan kecurigaan itu, orang tua korban segera memanggil bidan puskesmas dan dilakukan tes kehamilan. Hasil tes itu pun menyatakan bahwa WHY positif hamil 5 bulan.
Mengetahui anaknya yang memiliki keterbelakangan mental itu sudah hamil, Sukarti ibu korban segera menanyakan kepada korban siapa orang yang sudah tega menghamilinya.
Namun karena kondisi kejiwaan korban sangat labil, korban hanya mengatakan tidak mau karena takut karena di ancam akan dibunuh.
“Moh isin, dipateni,” ujar korban dengan mimik wajah sangat ketakutan.
Menurut Sukarti, anak ketiganya itu sejak lahir sudah cacat idiot dan tidak pernah keluar rumah. Sukarti menduga kalau anaknya itu diperkosa, karena sehari-harinya korban ditinggal sendirian di rumah.
“Saya dan suami setiap hari jam enam pagi sudah berangkat kesawah pulang sore hari, sedang anak saya yang bungsu berangkat sekolah di SMK pulang jam satu siang dan kedua kakaknya sudah berumah tangga dan sudah punya rumah sendiri. Rumah saya cukup jauh dari tetangga sehingga orang bisa leluasa masuk tanpa diketahui oleh orang lain,” jelas wanita ulet dan rajin membantu suaminya ini.
Karyadi anak pertama dari pasutri Tukiman dan Sukarti atau kakak korban yang ditemui dirumahnya di desa Subur Indah jalur 7 RT 7. menjelaskan bahwa setelah mendengar kabar kalau adiknya yang idiot itu hamil dia langsung datang kerumah orang tuanya untuk menemui korban dan langsung merayu adiknya agar mau mengatakan siapa lelaki yang menggaulinya itu. Karena kesabaran Karyadi akhirnya korban menyebut nama dua orang sebagai pelakunya sehingga membuatnya hamil.
Adapun nama yang disebutnya adalah Drsm (40) seorang duda yang merupakan tetangga korban depan rumah dan TH (27) yang sudah berkeluarga dan masih satu jalur di RT yang sama. Pengakuan adiknya tersebut direkam oleh Karyadi menggunakan handphone (HP).
Menurut Karyadi dia berulang -ulang menanyai adiknya itu dan selalu menyebut nama kedua orang tersebut serta menunjuk rumah salah satu pelaku yang terletak didepan rumah korban.
Untuk lebih meyakinkan lagi, Karyadi hampir setiap hari mendatangi adiknya itu dan menanyakan siapa lelaki yang membuat dirinya hamil. Karyadi lalu menyebut nama-nama lelaki lain, namun adiknya selalu menggeleng, bahkan orang lain pun kalau menanyakan siapa yang membuat dirinya sampai hamil, jawabnya tetap sama, yaitu dua nama tersebut yang selalu disebutnya. Karena sudah sangat yakin, akhirnya pihak keluarga korban melaporkan persoalan ini ke kantor desa.
Abdul Muis Pjs. Kades Subur Indah yang dihubungi via ponsel membenarkan pihak desa menerima laporan dari pihak korban, keluarga korban melapor kedesa.
“Waktu itu sudah bukan jam kerja, hari sudah malam lapornya ke Sekdes, Supri. Mendapat laporan itu Supri segera memanggil kedua terduga untuk mediasi dengan keluarga korban. Namun waktu itu belum ada hasil,” ujar Pjs Kades Subur Indah.
Malam berikutnya, Rabu, diadakan rapat di balai desa yg dihadiri tokoh masyakat dan warga dipimpin Sekdes, waktu itu banyak warga yang hadir sampai meluber kehalaman balai desa. Namun walaupun sudah dimediasi sampai dua kali kedua orang terduga tetap tidak mau mengakui perbuatannya. Kemudian permasalahan itu diserahkan kepada kedua pihak dan di sepakati masalah itu di selesaikan melalui jalur hukum.
Hari Kamis, Abdul Muis Pjs. Kades Subur Indah memerintahkan Supri Sekdes dan Wardoyo kaur umum mendampingi keluarga korban untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Katingan Kuala di Pagatan, kabupaten Katingan, Kalteng.
Menurut Abdul Muis, sudah dua kali angota Polsek Katingan Kuala turun ke tempat kejadian perkara. Anggota Polsek tersebut mendatangi rumah Tukiman dan meminta keterangan kepada Tukiman dan keluarganya.
Karyadi, kakak kandung korban menjelaskan bahwa dirinya sudah dipanggil untuk datang ke Mapolsek Katingan Kuala guna dimintai keterangan. Namun sudah hampir sebulan ini masih belum ada kabar kelanjutannya.
Kapolsek Katingan Kuala, AKP, Made Suta yang dikonfirmasi via ponsel dinomor 0822 5211 8829 pada Jum’at malam, meminta agar Riduansyah atau pihak media datang kekantor besok pagi, “Kalau konfirmasi dikantor agak leluasa,” ujar Kapolsek. Jum’at, (22/05/2021).
(Riduan / Dani).