Diduga Overtonase, Kendaraan Pengangkut Pasir Kuarsa Dan Batubara Disoal Aktivis Lebak Selatan ..!!!

Spread the love

Advokatnews|Banten – Jalan Nasional III pada Ruas jalan Bayah Malingping di beberapa titik kondisinya sudah mulai rusak. Warga menuding disebabkan karena banyak lalu lintas kendaraan besar yang mengangkut pasir kuarsa dan batubara dari beberapa kecamatan di Lebak Selatan (Bayah, Panggarangan, Cihara) menuju beberapa daerah di perkotaan.

Dari pantauan dilapangan, kerusakan jalan dari arah Kecamatan Bayah sampai Kecamatan Malingping sudah mulai terlihat, yaitu di Depan SMPN 1 Bayah, di depan SMAN 1 Panggarangan, Jembatan Cihara, tanjakan Sedekan Kecamatan Cihara, Jembatan Cilangkahan, depan SPBU Simpang Kecamatan Malingping.
Pada jalur utama terdapat banyak lubang yang menganga mencapai diameter 50 centimeter hingga 1 meter dengan kedalamannya berkisar antara 10-15 centimeter.
Kerusakan terbanyak ada di sebelah kiri badan jalan menuju arah maliping, ini menunjukan banyaknya kendaraan besar dan diduga overtonase dari arah bayah menuju arah malingping.
“Kalau dilihat, memang ada yang ditambal sulam. Tapi terlihat sudah rusak lagi bekas tambal sulam jalannya, apalagi mobil bertonase besar lewat terus,” kata Asep, warga Desa Panggarangan Kecamatan Panggarangan saat di wawancarai wartawan. Rabu, 26/2/2020.
Senada di katakan Erot Rohman, aktivis lebak selatan ini menilai bahwa kerusakan jalan disebabkan karena lalu lintas kendaraan berat yang mengangkut pasir kwarsa dan batubara dari daerah Lebak Selatan ke berbagai kota.
Erot menuturkan bahwa tiap hari lalu lintas tronton dua sumbu dengan leluasa mengangkut muatan penuh tanpa ada pengawasan dari Dinas Perhubungan maupun Kepolisian. Menurut Erot, mestinya Dinas perhubungan dan Kepolisian menindak tegas terhadap kendaraan yang mengangkut barang bermuatan lebih.
“Jadi wajar kalau jalan cepat rusak, karena pemerintah membiarkan tronton lewat tanpa ada pengawasan” ungkap erot. (NA/Red).