Advokatnews.com/Sukabumi,Sekarwangi, Cibadak — Dalam rangka mendukung program nasional Ketahanan Pangan dan mendorong kemandirian ekonomi desa, BUMDesa Mekarwangi Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi secara resmi meluncurkan kegiatan budidaya ikan nila melalui skema program Dana Desa Tahun Anggaran 2025 (Tahap I). Kegiatan ini menjadi bagian integral dari upaya desa dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis potensi lokal dan penguatan ekonomi masyarakat.Sabtu (31/05/25)
BUMDesa Mekarwangi adalah Badan Usaha Milik Desa Sekarwangi yang telah dibentuk melalui SK Kepala Desa Sekarwangi dan kini berperan aktif sebagai unit usaha desa yang menjalankan fungsi strategis dalam pengelolaan aset dan pengembangan ekonomi lokal. Dipimpin oleh Direktur Utama Mohamad Empep Lugiman, BUMDesa Mekarwangi menunjukkan komitmen penuh untuk terus meningkatkan PADes (Pendapatan Asli Desa) dan menciptakan kesejahteraan kolektif masyarakat Desa Sekarwangi.
Dalam pelaksanaan program ketahanan pangan tahun ini, BUMDesa Mekarwangi mengangkat konsep “Cimenyan Plantation Mixed Farming” yang berlokasi di Blok Cimenyan, Kampung Batu Asih RW 016, Desa Sekarwangi. Program ini mencakup satu paket kegiatan yang terdiri atas pembangunan kolam budidaya, pengadaan bibit ikan nila, dan penyediaan pakan berkualitas. Kegiatan ini dijalankan di atas lahan eks-HGU PT. Priangan seluas ±3 hektar.
Program budidaya ikan nila ini bukan hanya berfungsi sebagai proyek ketahanan pangan, tetapi juga menjadi contoh praktik pengelolaan Dana Desa yang produktif dan akuntabel. Dengan anggaran sebesar Rp180.000.000,- (termasuk PPH dan PPN), program ini sepenuhnya didanai dari Dana Desa sesuai amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 104 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Desa & PDTT No. 82 Tahun 2022, yang mengatur bahwa minimal 20% Dana Desa harus dialokasikan untuk mendukung ketahanan pangan desa.
Dalam wawancara singkat, Direktur Utama BUMDesa Mekarwangi menyampaikan bahwa proyek ini bukan sekadar memenuhi kewajiban formal atas penggunaan Dana Desa, namun merupakan bagian dari visi besar untuk membentuk kemandirian pangan dan ekonomi di tingkat lokal. “Program ini adalah langkah awal dari transformasi desa. Kami ingin menciptakan sistem usaha yang melibatkan masyarakat secara aktif dan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan warga,” jelas Empep Lugiman.
Proyek budidaya ikan nila dipilih berdasarkan pertimbangan pasar dan potensi pengelolaan jangka panjang. Ikan nila dikenal sebagai salah satu komoditas perikanan air tawar yang sangat diminati dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu, teknis budidaya yang relatif mudah serta waktu panen yang tidak terlalu lama menjadi alasan kuat dalam menentukan arah program ini.
Ke depan, BUMDesa Mekarwangi juga merancang agar lokasi budidaya di Blok Cimenyan tidak hanya menjadi sentra produksi ikan air tawar, tetapi juga menjadi pusat pelatihan, edukasi pertanian terpadu, dan pengembangan agrowisata desa. Hal ini sejalan dengan semangat pembangunan desa berkelanjutan dan cita-cita untuk membangun desa dari dalam, oleh warga desa, dan untuk kesejahteraan desa.
Dengan status hukum resmi AHU-00872.AH.01.33.Tahun 2025, BUMDesa Mekarwangi memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan dilakukan secara profesional, transparan, dan berlandaskan prinsip tata kelola yang baik. Proses pelaksanaan pun telah melalui tahapan perencanaan desa, musyawarah bersama warga, serta pendampingan dari tenaga ahli.
Sebagai satu dari sembilan BUMDesa aktif di wilayah Kecamatan Cibadak, langkah strategis yang diambil oleh Desa Sekarwangi ini diharapkan menjadi inspirasi dan contoh praktik baik bagi desa-desa lain, terutama dalam pemanfaatan Dana Desa untuk kegiatan yang produktif, tepat sasaran, dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Program Ketahanan Pangan Budidaya Ikan Nila BUMDesa Mekarwangi menjadi bukti nyata bahwa desa memiliki kemampuan dan semangat untuk membangun dirinya sendiri. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, Desa Sekarwangi bergerak maju sebagai desa yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Kabiro Anwar Satibi