Advokatnews | Bekasi – Sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada April ini.
Hal itu sebagaimana yang dicanangkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi pada Maret lalu, yang mana sebelumnya PTM terbatas hanya diberlakukan 50 persen saja.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda, mengatakan mulai diterapkannya PTM 100 persen karena kasus Covid-19 melandai serta guru dan siswa/i sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
“PTM 50 persen sudah kami laksanakan sejak Maret lalu. Saya berharap April ini bisa 100 persen karena siswa dan guru juga sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua,” kata Carwinda, (18/3).
Dia menjelaskan bahwa rencana PTM 100 persen sebelumnya telah dikomunikasikan bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi yang kemudian diusulkan kepada Bupati.
“Tentunya guru dan siswa/i di sekolah yang mengikuti PTM ini agar tetap menerapkan prokes ketat agar PTM tetap bisa dijalankan,” ujar Carwinda.
Carwinda juga menyebut bahwa sejauh ini PTM terbatas berjalan lancar, tidak ada siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak skema belajar ini mulai diberlakukan.
Maka dari itu, PTM 100 persen yang tengah berjalan saat ini pun diharapkan dapat berjalan dengan sebaik mungkin seperti apa yang diharapkan.
Perlu diketahui, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi memperbolehkan pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka atau PTM 100 persen mulai April 2022.
“Iya PTM 100 persen bisa dilaksanakan. Kasus sudah melandai dan capaian vaksinasi sudah lebih 70 persen. Sekolah juga sudah punya satgas yang ketat,” ucap Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, (23/3).
Sebelum PTM 100 persen dilaksanakan, kata dia, pihak sekolah harus mempersiapkan beberapa hal. Seperti memeriksa kembali protokol kesehatan di sekolah.
Penerapan prokes yang ketat di sekolah serta adanya persetujuan orang tua hingga sejumlah aturan teknis yang bertujuan melindungi peserta didik serta segenap sumber daya satuan pendidikan dari potensi penularan Covid-19. (*Je)