Advokatnews, Lebak | Banten – Desakan pentingnya melakukan pengkajian ulang terhadap penerapan teknologi pengambilan sumber air dalam proyek Pamsimas Desa Senanghati Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Ormas Badak Banten lakukan audiensi. Kamis, (17/09/2020).

Dalam audiensinya kemarin, Rabu, (16/09), pengurus Badak Banten korwil lebak selatan bersama Pengurus KKM Pamsimas Desa senanghati, mendesak fasilitator teknik dan KKM melakukan pengkajian ulang terhadap sumber air.

Pada audiensinya tersebut, dengan mendapat pengawalan aparat dalam rangka penerapan protokol penanganan Covid-19, Badak Banten menyayangkan ketidak hadiran fasilitator pamsimas.

“Kami menyayangkan dalam kesempatan yang kita mohon kan dalam surat permohonan audiensi Fasilitor Pamsimas tidak ada satu pun”. Kata Deden Haditia selaku Koorwil Lebak Selatan Badak Banten kepada media.

Padahal, lanjut Deden, “ada subtansi yang ingin kita pertanyakan kepada fasilitator dalam menentukan titik pengambilan sumber air, karena menurut pengamatan kami dan masyarakar sekitar, lokasi yang akan dijadikan sebagai sumber air tersebut dinilai tidak akan mumpuni, kami khawatir ketika pengambilan keputusan untuk kegiatan titik brondcape debit air tersebut tidak akan mampu menyucukupi standar 1,3 Liter per detik”. Tandasnya.

Sementara yang lebih mengejutkan, KKM Pamsimas Desa Senanghati mengaku sampai saat ini tidak pernah mengetahui Rencana Anggaran Biaya (RAB) baik untuk pembangunan Sumber Air, menara dan anggaran berlanja pengadaan Perpipaan.

“Selama ini KKM sendiri tidak mengetahui berapa alokasi pembelian pipa serta biaya kebutuhan belanja lainnya, yang kami tahu bahwa fasilitator lah yang melakuka pembelanjaan piva dan RAB lainnya pun kami tidak tahu”. Terang Haerudin KKM Desa Senanghati menjawab pertanyaan peserta audiensi.

“Sebelumya, kami telah menunjukan beberapa opsi titik pengambilan air, ada sumber mata air, ada air dari sungai, dan ada air yang berada tak jauh dari Menara air, tapi yang di setujui oleh fasilitator adalah sumber air yang dekat dengan menara air.” Tuturnya,

Selain itu, kata Haerudin, pihaknya juga mengaku merasa dalam kondisi keragu-raguan karena tidak hanya aktivis yang mempertanyakan kelayakan sumber mata air sekarang ini. “Masyarakat kami pun meragukan dengan kondisi sumber air yang di rekomendasikan fasilitator mampu mencukupi kebutuhan air untuk warga disini”. Imbuhnya.

Dalam audiensinya, Badak Banten mendesak KKM dan Fasilitator melakukan pengujian debit air dan melalmkukan kajian ulang terhadap penyediaan sumber air bersih untuk pamsimas ini agar pamsimas yang sedang dibangun ini dapat berfungsi optimal dan bermanfaat. (Na/Sumardi/red).