Advokatnews, Sangihe | Sulawesi Utara- Beberapa desa di SANGIHE (tahuna) menjadi korban akibat curahan hujan yang sangat deras hingga berakibat banjir bandang dan longsor, sejumlah rumah di kawiwi mala desa (pintareng) kecamatan tabukan selatan-tenggara dan desa (laine) kecamatan manganitu selatan, terendam air dengan ketenggian satu meter lebih karena curahan hujan sangatlah deras ber durasi dua belas jam (12 jm) hingga berakibat banjir dan menenggelamkan beberapa rumah-rumah warga, rabu (06/01/2021).
Diduga air tersebut bercampur aduk dengan muntahan sungai dan curahan hujan hingga berakibat banjir banda ke beberapa pemukiman warga yang tidak jau dari sungai, dan hal tersebut tidak biasanya sedampak itu ke beberapa warga desa KAWIWI MALA dan desa LAINE bilah turunnya hujan hingaga terjadi seperti itu, Beberapa warga tidak menyangka bilah hal itu akan berbuah musiba yang sangat merugikan mereka karena harta benda mereka terendam air hujan.
Dengan adanya hal itu beberapa warga dan babinsa (TNI) dikejutkan dengan penemuan mayat salah seorang (opa) inisial DL warga desa pintareng kecamatan tabukan selatan-tenggara yang terpapar dan sudah tidak bernyawa lagi di (TKP), diduga korban tersebut tidak bisa berenang karena diseret arus hingga mengakibatkan meninggal dunia, melihat hal itu keluarga korban sangat terpukul karena OPA/AYA mereka sudah tidak bernyawa lagi dan tubuh korban berlumuran lumpur.
Bukan hanya itu saja tetapi di beberapa desa yang termasuk PINTARENG MASEKO, BOWONG BATU dan KENDAHE, beberapa gunung yang berada di pinggiran jalan ambruk (longsoran) hingga menutupi badan jalan akibat curahan hujan yang sangat deras hingga dampak kejalan aspal, sementara pemerintah kepulauan sangihe (tahuna) provinsi sulawesi utara, berupaya untuk mengevaluasi tanah bebatuan dan pepohonan yang tertutup di beberap badan jalan yang dampak longsor akibat curahan hujan yang sangat deras.
Sementara waktu jalan di tutup karena ada pembersihan tumpukan-tumpukan tanah bebatuan dan puing-puing pepohonan yang menghalangi para pelintas, dan pemerintah sangihe (tahuna) tetap berupaya tentang hal tersebut agar bisa kembali beraktifitas para pengendara yang sering melintasi jalan itu. (TOMMY.T)